Berita Jateng
Muncul Tanda-tanda Merapi Meletus, Ganjar Minta Aktifkan Semua Pengungsian dan Bikin Simulasi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta posko pengungsian diaktifkan antisipasi gunung Merapi meletus.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aktivitas Gunung Merapi yang berada di antara wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memasuki fase intrusi baru.
Hal itu diungkapkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Fase ini ditandai dengan ciri-ciri adanya letusan eksplosif yang diiringi kegempaan dalam.
• Pak RT Semarang Heran dengan Perempuan yang Ditangkap Densus 88, Awal Jual Sembako Hingga Buka Pijat
• Polisi Lari Dikejar Bandar Judi Sabung Ayam: Anggota Nyaris Ditikam Pakai Pecahan Botol Kaca
• 47 Orang Meninggal Kecelakaan di Sragen, Ini Kata AKP Sugiyanto
• Tok! Kapolrestabes Semarang Kalah di Praperadilan, Penetapan Tersangka Bos Aguaria Jadi Tidak Sah
Aktivitas ini dapat menimbulkan erupsi besar jika tekanan kegempaan dalam terjadi sangat kuat
Merespons hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh jajarannya untuk segera melakukan persiapan sebagai upaya antisipasi.
"Merapi lagi aktif, saya tadi langsung meminta membuat simulasi-simulasi agar apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, semuanya siap," kata Ganjar, melalui keterangan tertulis, Senin (6/7/2020).
Selain penyelamatan, simulasi yang juga penting digelar adalah penanganan pengungsi.
Ganjar meminta, tempat penampungan pengungsi harus disiapkan dengan standar protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi saat ini.
Perlu ada penanganan khusus dalam pencegahan Covid-19 di tempat pengungsiaan.
"Itu harus disimulasikan, pengungsinya tidak boleh terlalu rapat karena saat ini sedang pandemi."
"Bagaimana penataannya, apa saja yang perlu disiapkan, saya minta disimulasikan sejak sekarang," tandasnya.
Protokol pencegahan Covid-19 yang bisa dilakukan antara lain membatasi kapasitas jumlah tenda, penambahan tempat pengungsian, peningkatan imunitas, dan preventif terhadap penyakit menular.
Selain itu, perlu diperhatikan kebersihan tenda atau pengungsian ektra, dan sterilisasi.
Protokol kesehatan seperti fasilitas tempat cuci tangan, cek kesehatan para pengungsi, pemanfaatan masker, dan jaga jarak fisik juga penting dilaksanakan.