Berita Kudus
Disbudpar Kudus Menyelamatkan Fosil Yang Hampir Dijual Kolektor
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus menyelamatkan fosil fauna yang rencananya akan dijual ke kolektor.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus menyelamatkan fosil fauna yang rencananya akan dijual ke kolektor.
Kepala Seksi (Kasi) Sejarah Museum dan Purbakala Disbudpar Kabupaten Kudus, Lilik Ngesti menyampaikan, mendapatkan informasi rencana penjualan fosil tersebut dari masyarakat.
Kemudian pihaknya berupaya untuk melakukan penyelamatan fosil tersebut sebelum ada transaksi.
"Tadinya dia tidak mau melepaskan karena ingin memperjualbelikannya untuk kebutuhan hidupnya. Tetapi akhirnya mau melepaskan fosil purba itu," ujar dia, saat ditemui di kantornya, Rabu (8/7/2020
Saat ini fosil tersebut tengah berada di Museum Purbakala Pati Ayam dan masih dalam pengkajian.
Sehingga pihaknya masih belum bisa memastikan fosil itu jenis hewan apa dan berapa usia dari fosil tersebut.
"Kami masih berkoordinasi dengan Sangiran untuk melakukan pengkajian, karena kami sendiri tidak memiliki ahli kepurbakalaan," ujar dia.
Dia menceritakan, jika fosil fauna tersebut rencananya akan dijual dengan harga sekitar lebih dari Rp 1 juta.
"Kolektor banyak yang tertarik dengan fosil itu, dan penawaran harganya bermacam-macam. Gading stegodon saja itu buat kolektor bisa sampai Rp 100 juta," jelasnya.
Dia menjelaskan, saat ini telah ditemukan ribuan fosil purbakala yang disimpan di Museum Patiayam.
Namun dari jumah tersebut ada sedikitnya 17 fosil yang ditetapkan menjadi milik aset pemerintah.
"Pemda selalu menginventarisasi setiap fosil sebagai upaya penyelamatan dan pelestarian," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Museum Purbakala Patiayam, Djamin menceritakan, jika penemuan fosil purbakala itu di Sungai Lusi, Kabupaten Grobogan.
Rencananya fosil itu akan dijual, namun pihaknya menahan agar fosil itu dapat dilakukan pengkajian di Museum Pati Ayam.
"Saya mendapatkan laporan dari masyarakat dan mengamankan fosil tersebut," ujar dia.