Penjualan Hewan Kurban di Tegal Naik 5% Selama Masa Pandemi Covid-19

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Para penjual hewan kurban di Kota Tegal, mengalami peningkatan pembelian hewan di tengah masa pandemi virus corona atau Covid-19.

Mereka menilai, adanya pandemi Covid-19 justru meningkatkan keinginan masyarakat untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.

Hal itu dialami oleh Jaka Purnama (46), pemilik peternakan Amanah Aqiqah Farm, di Jalan Surabayan, Kelurahan Panggung, Kota Tegal.

Jaka mengatakan, permintaan hewan kurban di masyarakat terus meningkat.

Jika dibandingkan dengan Idul Adha 2019, tahun ini ada peningkatan sekira 5 persen.

Menurut Jaka, hal itu dapat dilihat dari hasil penjualan hewan kurban di tempatnya pada H-24.

Pada 2019, H-24 penjualan hewan kurban baru di angka 90 pembeli.

Sedangkan tahun ini, H-24 penjualan hewan kurban sudah di angka 104 pembeli.

"Alhamdulillah ada peningkatan sekira 5 persen. Kalau untuk stok hewan kurban masih sama seperti tahun kemarin, sampai 400 ekor," kata Jaka kepada tribunjateng.com, Selasa (7/7/2020).

Jaka mengatakan, peningkatan penjualan dikarenakan adanya pandemi Covid-19.

Ia menilai, saat pandemi Covid-19, masyarakat tidak banyak melakukan hura-hura atau piknik.

Mereka di rumah saja dan tidak kemana-mana.

Menurut Jaka, hal itu membuat masyarakat memiliki uang lebih dan menginginkan untuk berkurban.

"Cuma kendalanya di beberapa masjid di Tegal tidak mengadakan penyembelihan. Sehingga mereka beli tapi masih bingung mana yang mau menerima," ungkapnya.

Jaka menjelaskan, stok hewan kurbannya di masa pandemi Covid-19 didatangkan secara bertahap.