Tribun Forum
Hingga Dua Tahun Kedepan, Jangan Berharap Kunjungan Wisatawan Asing Ke Indonesia
Wisatawan mancanegara tak memiliki pilihan untuk datang ke Indonesia. Karena Indonesia telah mendapat sentimen negatif dari dunia luar terkait pandemi
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, sektor pariwisata merupakan paling terdampak.
Wisatawan mancanegara tak memiliki pilihan untuk datang ke Indonesia. Karena Indonesia telah mendapat sentimen negatif dari dunia luar terkait pandemi.
“Perlu dicatat dalam satu hingga dua tahun kedepan kita tidak bisa berharap dengan adanya kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, karena negara kita diluar sana mendapat sentimen negatif dari negara-negara lain akibat kondisi yang ada saat ini,” ucap Pelaku dan Pengamat Pariwisata, Solichoel Soekaemi dalam Tribun Forum, Rabu, (8/7/2020).
• Update Virus Corona Kota Semarang Kamis 9 Juli 2020, Pasien Positif Kembali Turun
• 10 WNI di Kapal China yang Ditangkap TNI Dipekerjakan Lewat Agen dari Tegal
• Terungkap Pembunuh Rara Bocah Malang di Pasuruan, Disetubuhi Sebelum Ditenggelamkan di Sungai
• Uang Pensiunan PNS Baikal Dinaikan, Perbulan Bisa Sampai Rp 20 Juta
Hal ini dikatakan Solichoel sebab melihat realita di luar sana banyak yang mengatakan bahwa Indonesia tidak aman untuk dikunjungi terlebih setelah adanya pandemi covid-19.
Solichoel melihat hal ini dikarenakan adanya persaingan antar negara untuk mendapatkan kunjungan dari wisman.

Solichoel mengatakan strategi yang penting untuk dilakukan oleh sektor pariwisata Indonesia di situasi saat ini yakni fokus untuk menggaet wisatawan domestik, terlebih untuk mengunjungi tempat wisata yang berada di wilayah zona hijau.
“Salah satu solusi yang bisa ditempuh juga di dalam era new normal ini yakni memperkuat pengawasan yang ada, untuk menekan penyebaran covid-19 agar wisatawan dapat merasa aman dan nyaman ketika berwisata ke Jateng,” ungkapnya.
Solichoel pun berharap semoga kedepan Jateng bisa memiliki pengawas independen yang fokus untuk memajukan pariwisata di Jateng.
Supaya masyarakat dalam berwisata di kawasan di Jateng tidak perlu merasa takut.
Sementara itu sebagai pelaku di bidang destinasi wisata di Jateng, Solichoel mengatakan satu di antara Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Jateng yang terdampak akibat adanya pandemi yakni Karimunjawa.

Hingga saat ini Karimun Jawa belum bisa bergerak, destinasi wisata tersebut masih menunggu surat edaran terbaru dari pemangku kepentingan di Karimun Jawa yaitu Balai Taman Nasional Karimun Jawa.

“Untuk estimasi dibuka kembali apabila situasi normalnya sudah bagus mungkin bisa dibulan September, namun apabila belum normal maka belum diketahui kapan Karimun Jawa akan beroperasi kembali,” imbuhnya.
Ia berharap dengan adanya new normal ini kedepan kondisi akan semakin membaik, sehingga destinasi wisata di Jateng seperti Karimun Jawa dan yang lainnya dapat kembali beroperasi. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada bagi wisatawan. (Ute)