Wabah Virus Corona
Ini Alasan Bill Gates Minta Vaksin Virus Corona Tidak Lebih Dulu Dijual ke Penawar Harga Tertinggi
Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, kembali buka suara soal vaksin Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, NEW YORK - Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, kembali buka suara soal vaksin Covid-19.
Kali ini, ia meminta vaksin didistribusikan kepada pihak yang sangat membutuhkan terlebih dahulu.
Pendiri Microsoft ini meminta agar vaksin tidak didistribusikan kepada pihak yang siap membayar dengan harga mahal.
• Gempa Selatan Jawa 13 Juli 2020 Bersebelahan Gempa 8.1 M 23 Juli 1943, Pernah Bikin 213 Orang Tewas
• Berkah Lathi, Wajah Penggawa Weird Genius Mendunia Terpampang di Time Square Amerika, Ini Kata Arap
• Ketua KPU Diduga Selingkuh Langsung Diberhentikan: Tak Bisa Jaga Kehormatannya
• Hagia Sophia Turki Jadi Masjid, Yunani Bakal Jadikan Rumah Mustafa Kemal Ataturk Museum Genosida
"Apabila kita memilih mendistribusikan obat dan vaksin ke penawar tertinggi, dibandingkan kepada orang dan tempat yang lebih membutuhkan, kita akan menghadapi pandemi yang lebih lama dan mematikan," katanya, dikutip dari CNBC, Senin (13/7/2020).
Saat ini, berbagai negara dan perusahaan tengah berlomba-lomba menemukan vaksin Covid-19 untuk segera dipasarkan secara global.
Hal tersebut kemudian menimbulkan kekhawatiran, negara maju dan kaya akan mendapatkan vaksin lebih banyak ketimbang negara berkembang dan miskin.
Oleh karenanya, Bill Gates mendorong pemerintah dari berbagai negara menjadikan vaksin Covid-19 sebagai produk kepentingan masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan.
"Kita perlu pemerintah untuk membuat keputusan sulit tentang pendistribusian berdasarkan keadilan, bukan sistem pasar," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini terdapat 21 kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diuji coba kepada spesimen manusia.
Biofarmasi asal AS, Moderna, perusahaan obat-obatan asal Inggris, AstraZeneca, dan Chine's Sinovac Biotech menjadi 3 perusahaan dengan vaksin yang paling menunjukan progres.
Bill Gates kemudian mengambil contoh vaksin virus HIV/AIDS yang tidak didistribusikan secara merata ke berbagai dunia.
Hal tersebut perlu dijadikan bantu loncatan untuk penyebaran vaksin virus Covid-19.
"Kerja sama global untuk menemukan vaksin dan mendistribusikannya menjadi sangat penting," ucap Gates.
Prediksi Bill Gates
Amerika Serikat diprediksi baru akan terbebas sepenuhnya dari bayang-bayang virus corona (Covid-19) pada tahun depan, 2021.
Prediksi itu dikemukakan oleh Pendiri Microsoft, Bill Gates.
Bill Gates menyatakan, hal tersebut diakibatkan proses penemuan dan penyebaran vaksin Covid-19 secepat-cepatnya membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.
"Vaksin sangatlah penting, karena sebelum Anda memiliki vaksin, maka semuanya belum akan kembali normal," ujarnya, dikutip dari CNBC, Kamis (9/4/2020).
Orang paling kaya nomor dua dunia tersebut mengakui, social distancing berperan dalam menekan angka pasien positif Covid-19.
Namun, apabila ingin benar-benar terbebas dari Covid-19, maka diperlukan metode 'contact tracing' yang lebih maksimal dengan menggunakan vaksin.
Pendiri Microsoft itu juga menyarankan pemerintah AS untuk meniru China yang sudah mulai bangkit dari terpaan virus corona, selama 6 hingga 12 bulan ke depan.
"Mereka (China) mulai memperbolehkan masyarakat bekerja, namun tetap mengenakan masker.
Mengecek suhu tubuh.
Mereka tidak menggelar kegiatan besar-besaran.
Sehingga mereka mampu mencegah wabah virus corona kembali muncul," tuturnya.
Lebih lanjut, suami dari Melinda Gates itu merekomendasikan agar perkumpulan kembali diperbolehkan, tergantung dari usia.
"Sehingga kelas dengan 30 orang muda di dalamnya mungkin baik-baik saja," katanya.
Kendati demikian, ia menekankan agar pelaksanaan kegiatan dengan perkumpulan massa yang besar tetap tidak diberlakukan selama vaksin belum ditemukan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bill Gates Minta Vaksin Covid-19 Tidak Didistribusikan dengan Sistem Pasar, Ini Sebabnya"
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Mantan Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Meninggal Karena Corona
• Terpisah 17 Tahun saat Operasi Militer Aceh dan Tsunami, Bapak Anak Asal Banjarnegara Rindu Bertemu
• TNI Gadungan Berpangkat Mayor Tipu Gadis Hingga Dinikahi di Banyumas, Ternyata Ini Profesi Aslinya
• Respons Patriark Theodore II Atas Masjid Hagia Sophia Turki: Menambah Duri Besar Lain