BPR Weleri Makmur
Tumbuh Berkembang Bersama BPR WM
Bekerja sama dengan berbagai pabrik roti dan produsen makanan ringan, Adi mendistribusikan produknya ke berbagai pasar di Semarang dan sekitarnya.
“Sentuhan tangan manusia itu ada andilnya dalam membuat roti cepat berjamur. Maka kalau produksi pakai mesin, pasti produknya lebih higienis dan tahan lama. Rasa dan kematangan juga pasti terjamin,” ujarnya.
Adi sebenarnya masih memproduksi roti namun dalam skala kecil.
Setiap hari, pabrik kecilnya hanya memproduksi 7 jenis roti berlabel Sabila dan Adi Jaya.
Produksinya ditujukan untuk memenuhi permintaan pelanggan lamanya. Meski demikian dia tidak berminat untuk kembali memperbesar skala produksi rotinya.
“Jadi produsen itu lebih banyak resikonya, apalagi roti adalah produk basah dan gampang berjamur. Itu juga yang menyebabkan kebangkrutan usaha saya dulu. Uang tidak didapat, justru produk kembali dalam rupa sudah berjamur, modal habis. Kalau sudah seperti ini, merk pun harus ikut ganti untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,” kenang Adi.
Berbagi
Adi menekankan, kunci suksesnya bukan semata karena kepiawaiannya berbisnis melainkan karena kemauannya berbagi dengan karyawan dan sales yang membantunya mendistribusikan roti.
“Kalau saya mau, saya bisa saja ambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Tapi itu tidak saya lakukan. Biar saja keuntungan kecil tapi bisa berbagi dengan orang-orang yang terlibat di bisnis ini.” (*)