Berita Semarang
Kalau di Ruangan ICU Jangan Tunjukin Kamu Lemah, Buktikan Kamu Kuat!
Meski anaknya telah menjadi korban gengster Sukun Stres Semarang, Mujiono (40) telah memaafkan pelaku.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
Dia meyakini pasti ada jalan meski harus dengan menjual atau meminjam untuk mendapatkan uang.
"Demi kesembuhan anak lanang ku uang nanti bisa dicari, yang penting dia sembuh," beber kuli bangunan ini.
Mujiono menuturkan, biaya rumah sakit anaknya memang tidak masuk ke jaminan sosial BPJS kesehatan lantaran pihak rumah sakit mengarahkannya ke layanan umum.
"Kata petugas karena anak saya korban kriminal jadi tidak bisa BPJS, saya manut saja yang penting anak saya ditangani," terangnya.
Dia mengatakan, sangat bersyukur di tengah kesulitan masih ada kepedulian baik pribadi maupun kelompok yang peduli terhadap anaknya dan keluarga.
Sejuah ini dana bantuan yang sudah terkumpul mencapai Rp. 24, 5 juta.
"Jujur saya sangat terharu dengan kepedulian orang, saya itu siapa hanya orang kecil tetapi ternyata diperhatikan," ujarnya sambil menahan isak tangis.
Kendati Mujiono dan Nunung harus terus berpikir keras agar dapat membayar biaya rumah sakit tersebut.
"Setiap habis salat saya doakan semoga para donatur dibalas berlipat dari Allah SWT," ujarnya.
Di sisi lain, dia dan istrinya sempat khawatir atas prediksi dokter yang memeriksa anaknya.
Pasalnya dokter memberitahu resiko terburuk dari kejadian yang menimpa anaknya yakni akan lumpuh separuh badannya.
"Mengingat itu tidur jadi tidak bisa, habis salat saya terus berdoa terutama setelah solat subuh meminta betul kepada Allah SWT, hanya bisa berserah diri," terangnya.
Musibah dialami oleh Rizal, mendorong berbagai pihak untuk peduli.
Satu di antaranya dari tim Semarang Peduli.
Mereka mendatangi kediaman orangtua Rizal di Jalan Kenangan gang Belimbing RT 2 RW 2 Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Semarang telah disambangi Tim Semarang Peduli.