Berita Banjarnegara
Idul Adha 2020 Jadi Kelabu Bagi Pedagang Kambing Pasar Purwonegoro Banjarnegara
Tetapi bagi Musodik, pedagang kambing asal Desa Lengkong Kecamatan Rakit Banjarnegara, suasana pasar akhir-akhir ini terbilang sepi.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tetapi kali ini ia melihat jarang sekali pedagang dari Jakarta yang datang ke pasar.
Padahal kedatangan mereka ditunggu pedagang lokal sepertinya sehingga kambing yang diambil dari petani cepat terjual.
"Biasanya dari Jakarta banyak, ini jarang sekali. Penjualan menurun,"katanya
Sepinya permintaan ini tak ayal ikut memengaruhi harga kambing kurban di pasaran.
Musodik mengatakan, ia terpaksa menjual kambing-kambingnya lebih murah daripada semestinya.
Begitupun pedagang lain sepertinya.
Rata-rata tiap ekor kambing harganya anjlok sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
Dua ekor kambingnya berukuran sedang hanya ia tawarkan sebesar Rp 5.300.000.
Dengan penawaran segitu pun sampai siang kambingnya belum laku.
Tetapi ia tetap bersyukur karena di masa pandemi masih bisa berdagang.
Sehingga ekonominya kembali berputar meski tak selancar saat situasi normal.
Musodik mengaku sempat tak berjualan sekitar 2 bulan saat awal-awal masa pandemi.
Awal-awal masa pandemi ia merasa sangat takut terhadap ancaman virus Covid 19 yang amat menyeramkan.
Hingga ia memutuskan berhenti berdagang sementara untuk menghindari penularan virus korona.
Tetapi lama-lama ia merasakan ekonominya terpuruk karena tiada penghasilan dari bekerja.
Ia pun akhirnya memutuskan kembali berjualan kambing di pasar hewan agar bisa menafkahi keluarga.
Tetapi ia tetap waspada terhadap ancaman virus itu dengan menggunakan masker saat beraktivitas di pasar.