Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita PSIS

PSIS akan Gunakan Stadion Citarum saat laga Tanpa Penonton, Ini yang Dikhawatirkan Danur

Ketua Panpel PSIS, Danur Rispriyanto mengatakan pihaknya khawatir jika tetap ada penonton yang nekat merengsek ke dalam stadion

Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Franciskus Ariel Setiaputra
Ketua Panpel PSIS Semarang, Danur Rispriyanto 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kompetisi Liga 1 2020 akan digulirkan kembali pada 1 Oktober mendatang. Berdasarkan keputusan dari PT. Liga Indonesia Baru (LIB), pertandingan akan digelar tanpa penonton.

Terkait hal tersebut, justru memunculkan kekhawatiran bagi Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) PSIS Semarang dari sisi keamanan saat kompetisi Liga 1 2020 benar-benar berlanjut pada 1 Oktober mendatang.

Ketua Panpel PSIS, Danur Rispriyanto mengatakan pihaknya khawatir jika tetap ada penonton yang nekat merengsek ke dalam stadion.

Dia mengatakan, tim PSIS saat ini sedang naik daun karena perjalanan cukup apik pada tiga laga awal PSIS di Liga 1 2020 yang berhasil mengoleksi enam poin hasil kemenangan atas Persela Lamongan dan Arema FC.

"Saya berbicara hanya PSIS. PSIS ini lagi naik daun, trennya lagi bagus, kemudian di masa pandemi ini mereka (suporter-red) juga tidak ada hiburan dari Maret.

Artinya kekhawatiran kami suporter akan tetap datang. Baik di luar maupun mencoba merengsek ke dalam.

Itu yang menjadi kekhawatiran Panpel," kata Danur kepada Tribunjateng.com, Rabu (16/7/2020).

Jika melihat situasi dan kondisi di Stadion Citarum, Danur mengakui memang sangat rawan terjadi kebocoran penonton sebab sangat berdekatan dengan keramaian, tepat di pinggir jalan, dan dekat dengan area pemukiman warga.

"Sebenarnya kalau Stadion itu kita ada tiga yaitu Magelang, Citarum, dan Kendal. Tapi yang kami siapkan ini Citarum karena tanpa penonton.

Kalau tanpa penonton kenapa harus jauh-jauh.

Tapi mau di manapun saya pikir mereka pasti akan datang.

Dan mungkin bukan hanya di Semarang saja tapi tempat lain. Tim manapun yang menyelenggarakan pasti hadir," katanya.

Adapun saat ini, Danur mengatakan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan pihak kepolisian.

Dalam waktu dekat, pihak manajemen kata Danur, akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para suporter.

Meski nantinya, ia menyadari tak 100 persen semuanya bisa di atur, khususnya di tingkat tataran grass roots alias akar rumput.

Untuk itu, Danur berharap para pengurus suporter baik itu Panser Biru dan Snex bisa beegandengan tangan dengan Panpel untuk melakukan edukasi dengan korwil masing-masing.

"Karena suka tidak suka, kami harus memberitahukan kepada mereka aturan mainnya seperti apa. Kalau kami sudah melakukan edukasi, pasti tetap tidak bisa di atur 100 persen.

Tapi yang jelas kami akan melakukan sosialisasi kepada mereka.

"Makanya ini butuh kerja keras bukan hanya panpel, tapi teman-teman korwil di suporter yang harus bekerja. Tentunya dibarengi teman-teman yang ada di sekitar.

PKL, juru parkir, dan segala macam. Ini kita sosialiasi lebih berat dari melakukan pertandingan dengan penonton menurut saya.

Saya yakin mereka akan merengsek ke dalam. Apalagi ini pertandingan yang ditunggu-tunggu masalahnya," jelasnya.

Danur mengatakan jangan sampai juga ada kasus suporter tak hadir di stadion namun menggelar acara nonton bareng.

"Jadi harapan kami, kalaupun nanti PSIS mengikuti Liga 1. Harapan kami teman-teman suporter bisa diajak bekerja sama tentunya.

Karena kekhawatiran kami, dia tidak ke stadion tapi bikin nobar. Kan podo wae.

Kekhawatiran kami juga tertuju pada badan liga, bukan kepada kami. Jadi hal ini tolong juga dipikirkan badan liga untuk menjadi catatan apakah liga ini bisa dimulai atau tidak," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved