Berita Kudus
Strategi Angkringan Asmara di Kudus Raup Omzet Tinggi, Menu Makan Diantar Para Pelayan Cantik
Lewat Angkringan Asmara, dia mempekerjakan pelayan wanita yang cantik-cantik sebagai strategi marketingnya
Penulis: raka f pujangga | Editor: muslimah
"Nama asmara itu sudah lama, ada sebelum angkringan. Ayah saya jualan diberi nama Asmara Kelapa Muda," ucapnya.
Meskipun menggunakan nama asmara, pihaknya memastikan tidak ada pelayanan lain selain menjual makanan.
Dia bersama keluarganya juga ikut membantu berjualan di sana untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saya selalu ada di sini terus untuk menjaga. Namanya juga jualan sampai tengah malam," jelasnya.
Agung menceritakan, tidak sulit untuk mendapatkan pegawai. Informasi lowongan pekerjaan sudah bisa lewat media sosial dan dari mulut ke mulut.
Bahkan pelayan wanita yang berjualan di sana juga ada yang masih berstatus sebagai mahasiswi.
"Bahkan mahasiswi itu juga termasuknya mampu, karena datang kesini juga bawa mobil. Tapi mau melayani pengunjung angkringan," jelasnya.
Menurutnya, mahasiswi yang ikut bekerja dengannya tersebut karena ingin mencari pengalaman.
"Ya saya pernah tanya kenapa mau bekerja begini katanya punya penghasilan sendiri itu lebih puas," katanya.
Biarpun menjalankan aktivitasnya di tengah masa New Normal hingga larut malam, pihaknya tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sudah ada imbauan untuk mengenakan masker, dan setiap pengunjung diwajibkan untuk mencuci tangan.
"Itu sudah ada tempat cuci tangan, terus imbauan untuk memakai masker juga kami lakukan," jelasnya.
Sementara itu, Ulfa (27) pegawai Angkringan Asmara mengatakan, banyak pengunjung yang datang terutama pada saat malam minggu.
Tak sedikit ada yang menggodanya, namun dia menganggap itu hanya sebagai gurauan dengan membalasnya memakai senyuman.
"Banyak malam minggu, di sini sampai penuh," jelas dia.