Virus Corona Jateng
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Fahmi Dokter Semarang Meninggal Karena Corona dalam Usia 30 Tahun
Satu lagi dokter asal Semarang meninggal akibat Covid-19. Terbaru, dua dokter meninggal setelah positif Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM - Satu lagi dokter asal Semarang meninggal akibat Covid-19.
Terbaru, dua dokter meninggal setelah positif Covid-19.
Dua dokter yang meninggal itu yakni dr M Ali Arifin dari Sidoarjo dan dr M Fahmi Arfa'i dari Semarang.
• Petaka Marc Marquez Kecelakaan di MotoGP Spanyol, Alami Patah Diaphyseal Transversal Hingga Humerus
• Misteri Hilangnya Jenazah di Kuburan TPU Karang Bahagia Bekasi, Tersisa Tali Kafan Hingga Rambut
• Biodata Irjen Pol Napoleon Bonaparte Dicopot Kapolri Gara-gara Kongkalikong Dengan Djoko Tjandra
• 6 ABG Isi Bensin Tak Mau Bayar di SPBU Ngaliyan Semarang, Pas Dikejar Pamerin Pedang
Kabar meninggalnya dua dokter tersebut dibagikan akun Twitter resmi, @PBIDI, Minggu (19/7/2020) malam.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
Turut berduka cita yang amat mendalam atas wafatnya
dr M Ali Arifin (IDI Cabang Sidoarjo) dan dr M Fahmi Arfa'i (IDI Cabang Semarang)
Semoga hal-hal baik yang menjadikan perjuangan beliau, diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang Mulia. Amin YRA
Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan dalam cobaan ini. Amin YRA.
Humas PB IDI, dr Halik Malik mengatakan membenarkan kabar duka tersebut.
Halik menjelaskan, dr Ali Arifin meninggal pada hari Sabtu (18/7/2020) pukul 18.46 WIB.
"Sebelumnya beliau dirawat di Ruang Isolasi Khusus RS Soetomo Surabaya," katanya kepada Tribunnews, Minggu (19/7/2020).
Halik melanjutkan, sedangkan dr Fahmi Arfa'i menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Jumat (17/7/2020) pukul 22.00 WIB.
"dr Fahmi masih 30 tahun, almarhum sempat dirujuk ke mana-mana soalnya RS penuh semua."
"Akhirnya dapatnya di Ruang ICU RS Moewardi, Solo, tapi keadaannya sudah memburuk," imbuhnya.
Halik menambahkan kedua rekan dokter yang gugur di atas, sama-sama terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.
68 Dokter Gugur di Tengah Pandemi Covid-19
Berdasarkan data yang dikumpulkan Tribunnews dari laporan PB IDI diketahui ada sebanyak 68 dokter yang gugur di tengah pandemi Covid-19.
Dokter-dokter ini ada yang meninggal terkonfirmasi Covid-19, berstatus PDP, berstatus ODP, maupun dikarena penyebab lainnya.
Berikut daftar-daftar dokter yang gugur di tengah Pandemi Covid-19:
1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar FK UGM)
2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (Guru Besar FKM UI/IDI Jakarta Timur)
3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (IDI Kota Bandung)
5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (IDI Jakarta Selatan)
6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (IDI Jakarta Timur)
9. dr. Ucok Martin Sp. P (IDI Medan)
10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (IDI Prabumulih)
11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS (IDI Jakarta Pusat)
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
14. Dr. Bernadette Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) (IDI Jakarta Selatan)
16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangerang Selatan)
17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jakarta Selatan)
18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT (IDI Kab. Bekasi)
19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ (IDI Jakarta Selatan)
20. Dr. Karnely Herlena (IDI Depok)
21. Dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (IDI Kota Bandung)
22. Dr. Sudadi, MKK, SpOK (IDI Jakarta Pusat)
23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P (IDI Banjarmasin)
24. Dr. Mikhael Robert Marampe (IDI Kab. Bekasi)
25. Dr. Berkatnu Indrawan Janguk (IDI Surabaya)
26. Dr. Irsan Nofi Hardi Nara Lubis, Sp.S (IDI Medan)
27. Dr. Boedhi Harsono (IDI Surabaya)
28. Dr. Soeharno (IDI Kediri)
29. Dr. Amir Hakim Siregar SpOG (IDI Batam)
30. Dr. Ignatius Tjahjadi SpPD (IDI Surabaya)
31. Dr. Esis Prasasti Inda Chaula, SpRad (IDI Tegal)
32. Dr. Hilmi Wahyudi (IDI Gresik)
33. DR. dr Heru Prasetya, SpB, SpU (IDI Banjarmasin)
34. dr. Miftah Fawzy Sarengat (PPDS FK Unair, RS Soetomo, IDI Balikpapan)
35. dr. Bendrong Moediarso, SpF, SH (IDI Surabaya)
36. dr. H. Dibyo Hardianto (IDI Bangkalan)
37. dr. Deny Dwi Yuniarto (IDI Sampang)
38. dr. Gatot Prasmono (IDI Sidoarjo)
39. dr. Sukarno (IDI Sidoarjo)
40. dr. Arief Basuki SpAn (IDI Surabaya)
41. dr. Herry Nawing SpA (IDI Makassar)
42. dr. Theodorus Singara SpKJ (IDI Makassar)
43. dr. Nyoman Sutedja, MPH (IDI Denpasar)
44. dr. Putri Wulan Sukmawati (PPDS Anak FK Unair/RS Soetomo Surabaya)
45. dr. Sang Aji Widi Aneswara (IDI Semarang)
46. dr. Elianna Widiastuti (IDI Semarang)
47. dr. Agus Pramono (IDI Sidoarjo)
48. dr Ane Roviana (IDI Jepara)
49. dr. Sovian Endi (IDI Grobogan)
50. dr. Pepriyanto Nugroho (IDI Blitar)
51. dr. Ahmadi NH, Sp.KJ (IDI Semarang)
52. dr. Zulkiflie Saleh (IDI Banjarmasin)
53. dr. Abdul Choliq (IDI Probolinggo)
54. Prof. dr. H. Mgs. Usman Said, SpOG (K) (IDI Palembang)
55. dr. H. Khiarul Saleh, SpPD (IDI Palembang)
56. dr. Anna Mari Ulina Bukit (IDI Medan)
57. dr Herwanto SpB (IDI Kisaran)
58. dr. Maya Norismal Pasaribu (IDI Labuhan Batu Utara)
59. dr. Budi Luhur (IDI Gresik)
60. dr. Deni Chrismono Raharjo (IDI Surabaya)
61. dr Arif Agoestono Hadi (IDI Lamongan)
62. dr. Djoko Wiyono (IDI Surabaya)
63. Prof. Dr. dr. Andi Arifuddin Djuanna, SpOG (K) (IDI Makassar)
64. dr. Aldreyn Asman Aboet, SpAN, KIC (IDI Medan)
65. dr. M. Fahmi Arfa'i (IDI Semarang)
66. dr. M. Ali Arifin (IDI Sidoarjo)
67. dr. M. Hatta Lubis, SpPD (IDI Padang Sidempuan)
68. dr. Elida Ilyas, SpKFR (K) (IDI Jakarta Selatan) (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Berusia 30 Tahun, Dokter di Semarang Meninggal karena Covid-19, Sempat Sulit dapat RS Karena Penuh
• Penampakan Terbaru Angelina Sondakh Kini Jadi Primadona Lapas Pondok Bambu, Kapok Berpolitik
• Pedagang Wonosobo Tertipu Orderan Pisang Kepok 1 Pikap, Pemesan Mengaku-ngaku Warga Kendal
• Keluarga Ngamuk 3 Nasi Bungkus Tak Sampai ke Napi, Ternyata Gulai Jengkol Dilarang Masuk Penjara
• Aulia Bocah Tewas Mengambang di Tandon Air Kontrakannya, Diduga Dibunuh Ada Luka di Tangan Kirinya