Pilkada 2020
Soal Kemungkinan Maju Pilkada Solo 2020 Lewat Partai Lain, Ini Kata Achmad Purnomo
Ahmad Purnomo masih belum menentukan sikap politiknya setelah DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi pasangan bakal calon untuk Pilkada Solo 2020.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Ahmad Purnomo masih belum menentukan sikap politiknya setelah DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi pasangan bakal calon untuk Pilkada Solo 2020.
Purnomo pun enggan membicarakan kemungkinan tetap maju di Pilkada Solo 2020 melalui partai lain.
"Jangan mengandai-andai. Kayaknya ndak bisa," tutur dia.
• Benarkah Palestina Sudah Dihapus dari Google Maps? Yang Muncul Israel
• AHY Dimungkinkan Jadi Juru Kampanye Gibran di Pilkada Solo 2020
• Oknum Guru PNS & Pejabat di Banjarnegara Kepergok Dalam Kamar Losmen, Mengaku hanya Konsultasi
• Rincian Besaran Gaji dan Tunjangan Profesi Dosen serta Guru PNS hingga Non-PNS
Purnomo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo sudah memiliki rencana ketika dirinya purnatugas.
Purnomo mengaku, akan melakukan sejumlah kegiatan sosial yang telah lama digelutinya.
Seperti diketahui, Purnomo aktif dalam berbagai kegiatan sosial seperti Palang Merah Indonesia, Yayasan Amal Sahabat dan Kagama.
Purnomo berharap, segala kegiatan sosial tersebut berdampak positif bagi warga Solo.
"Yang positif saja. Pokoknya saya berharap siapapun, apapun, bagaimanapun Solo harus tetap aman, tenteram," kata Purnomo.
Purnomo juga menyatakan tak ada persoalan antara dirinya dengan Gibran, usai putra sulung presiden itu mendapatkan rekomendasi.
Ia bahkan membuka lebar pintu untuk Gibran dan Teguh jika ingin mengunjunginya.
"Iya boleh saja (berkunjung). Iya boleh. Wong orang datang ke rumah masak ditolak. Siapa saja tidak hanya Mas Gibran," ungkap Purnomo.
Sebelumnya Purnomo dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara pada Kamis (16/7/2020) atau sehari sebelum pengumuman rekomendasi.
Dia menyebut, Presiden Jokowi memberi tahu bahwa rekomendasi Pilkada Solo jatuh untuk Gibran-Teguh Prakosa.
Tapi dalam pertemuan itu, Purnomo membantah jika Jokowi menawarkan jabatan kepadanya.
Apalagi jika jabatan itu sebagai ganti dirinya kalah dari Gibran.