Pembunuhan Remaja Pekalongan

Kisah Bapak di Pekalongan Ini Tak Menyangka Jasad Tak Dikenal yang Dia Makamkan Itu Anak Kandungnya

Seorang pegawai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan memakamkan jasad temuan warga tanpa identitas. Dia mengira jasad itu adalah anak punk.

Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Antariksa (tengah) didampingi babinkamtibmas, Babinsa, serta perangkat Kecamatan Pekalongan Timur berdoa di pusara Suryo di TPU Sapuro 

"Pada saat dimintai keterangan, NK mengaku bahwa pergi bersama Surya ke wilayah Bandar, Kabupaten Batang. Namun, dari keterangan NK bahwa Surya pergi duluan.

Padahal, anak saya itu tidak pernah menginap ke rumah orang lain dan membawa sepeda motor sendirian.

Karena tidak percaya, saya ditemani pak Babin dan Babinsa mencari ke Bandar mencari Surya tapi hasilnya nihil," imbuhnya.

Nanang menjelaskan, pada saat itu ia tidak menaruh curiga terhadap NK. Karena, dari hasil keterangan sangat mempercayai.

"Setiap hari ia mencari keberadaan anaknya. Hasilnya nihil terus. Banyak, teman saya dan orang yang curiga sama NK tapi tidak ada bukti sehingga saya pasrah pada Yang Maha Kuasa," jelasnya.

Seminggu hilangnya Surya, ia mendapatkan informasi adanya penemuan mayat di Jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Saat ditemukan, mayat tersebut tidak ada identitasnya dan bahkan sudah tidak bisa dikenali karena tubuhnya sudah dikerubungi belatung.

"Penemuan mayat tersebut pada tanggal (24/4/2020). Tugas saya kan, sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas.

Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung.

Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.

Pihaknya juga menceritakan, pada saat jenazah itu dimandikan dan salatkan ia terus teringat pada anaknya.

Lalu saat di TPU, biasanya mayat tanpa identitas diberikan nisan dari bambu biasa.

Tapi, terhadap mayat tersebut ia memberikan batu nisan dan menuliskan tanda X di batu nisan tersebut.

KNP tersangka pembunuhan remaja di Kota Pekalongan (tengah) saat digiring polisi
KNP tersangka pembunuhan remaja di Kota Pekalongan (tengah) saat digiring polisi (TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO)

Tujuannya, agar apabila ada orangtuanya mencari sudah ada tanda.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved