Berita Kabupaten Semarang
Keberatan Bayar Berbagai Iuran, Orangtua Siswa MIN 1 Semarang Datangi Kantor Kemenag Kab Semarang
Selain itu juga mereka harus membayar uang infaq meski sekolah diliburkan selama pandemi corona
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sejumlah orangtua siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Semarang, Ambarawa, Kabupaten Semarang, mendatangi Kantor Kemenag Kabupaten Semarang, Selasa (21/7/2020).
Mereka protes keberatan terhadap kebijakan sekolah menerapkan berbagai iuran sekolah.
Wahyu Aji Nugroho, perwakilan orang tua siswa, mengatakan, mereka mengeluhkan beberapa iuran harus dibayarkan oleh para orangtua siswa.
Selain itu juga mereka harus membayar uang infaq meski sekolah diliburkan selama pandemi corona.
• AKBP Rudy Cahya Kurniawan Penuhi Permintaan Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung di Kebumen, Apa Itu?
• Niat Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah Tanggal 8 Dzulhijjah atau 29 Juli 2020 Lengkap Beserta Artinya
• Promo Superindo Hari Kerja 20-23 Juli 2020, Diskon Berbagai Produk, Ini Daftarnya
• Dewi Perssik Ribut dengan Mertua: Diomongin ke Pembantu dan Tukang Sayur
"Misal ada kegiatan manasik untuk para siswa, diminta iuran. Lalu infaq Rp 40 ribu harus dibayar lunas setahun."
"Padahal setahu kami infaq ini seharusnya sudah termasuk semuanya," jelasnya.
Selain infaq dan kegiatan manasik menurutnya ada beberapa kegiatan lain yang kemudian dibebankan ke orangtua siswa.
Misalnya kewajiban membayar tes psikologi Rp75 ribu bagi calon siswa baru.
Wahyu meminta ada keringanan terkait beberapa iuran. Dalam rapat sekolah beberapa waktu lalu, pihak sekolah menampung usulan para orangtua siswa.
Tetapi usulan itu menurutnya selalu dimentahkan.
"Beberapa waktu lalu kami juga sudah berusaha menemui kepala sekolah, tapi hanya ditemui oleh humasnya."
"Kami lakukan mediasi, tapi kami pikir masih percuma. Karena tak ada kelanjutan apa-apa usai mediasi," paparnya.
Ia mengatakan aksi mendatangi kantor Kemenag Kabupaten Semarang menjadi aksi lanjutan para orangtua siswa.
"Kami minta ada kepedulian dan keringanan di masa pandemi ini, misal tak ada iuran lain."
"Juga pembayaran infaq per bulan dikurangi atau digratiskan selama pandemi ini agar terlihat ada kepedulian ke orangtua siswa," paparnya.