Berita PSIS
UPDATE PSIS SEMARANG: Dari Soal Subsidi Operator Kompetisi hingga Tambah Lampu di Stadion Citarum
Manajemen PSIS Semarang kurang puas dengan subsidi Rp 800 juta per bulan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, ke klub peserta
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Manajemen PSIS Semarang kurang puas dengan subsidi Rp 800 juta per bulan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, ke klub peserta Liga 1.
CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya mengatakan, nilai Rp 800 juta kurang ideal, mengingat kompetisi dijalankan dengan status extraordinary competition karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
Yoyok Sukawi, demikian sapaan akrab AS Sukawijaya menilai, besaran subsidi tersebut masih kurang mencukupi bagi klub.
Menurut dia, selama lanjutan kompetisi Liga 1 2020 tidak akan ada pemasukan dari segi tiket penonton, yang sebelumnya menjadi sumber pemasukan terbesar klub.
"Kami pikir subsidi Rp 800 juta itu sangat kurang karena kompetisi Liga 1 dilanjutkan tidak seperti biasanya.
Sebagai contoh, PSIS itu salah satu pemasukan terbesarnya dari hasil penjualan tiket. Kami dalam setahun manajemen kurang lebih bisa mendapat pemasukan sekitar Rp 20 miliar dari menjual tiket pertandingan," kata Yoyok, Senin (20/7).
Kabar terbaru, pascamanager meeting virtual ada aturan Liga 1 2020 juga mengalami perubahan regulasi terkait subsidi bulanan untuk 18 klub peserta.
Semula, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan subsidi kepada para kontestan Liga 1 2020 sebesar Rp 500 juta per bulan. Jumlah itu meningkat menjadi Rp 800 juta per bulan saat Liga 1 2020 sudah kembali bergulir.
Yoyok menambahkan, pihak operator kompetisi mestinya juga turut mempertimbangkan aspirasi klub peserta, termasuk juga mengenai kebijakan royalti dari hak komersial.
"Harusnya, PT LIB menyesuaikan dengan aspirasi klub. Klub-klub lainnya juga mengusulkan hak komersial berkisar di atas Rp 1 miliar. Ada yang usul Rp 1,25 miliar, ada yang usul Rp 1,5 miliar," kata Yoyok.
Persiapan venue
Di sisi lain, menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1, pihak Panitia Penyelenggara Pertandingan (Panpel) PSIS Semarang terus mengebut persiapan venue.
Manajemen klub kebanggaan masyarakat Jawa Tengah tersebut telah menunjuk Stadion Citarum, Kota Semarang, sebagai homebase untuk Liga 1 2020, dengan berbagai pertimbangan, mulai dari perizinan di tengah pandemi Covid-19, status kompetisi tanpa penonton, dan penghematan budgeting karena minimnya pemasukan klub.
"Sebenarnya kalau stadion (untuk homebase) itu kami punya tiga, yaitu Magelang, Citarum, dan Kendal. Tapi yang kami siapkan ini Citarum.
Pemikiran kami karena tanpa penonton. Kalau tanpa penonton kenapa harus jauh-jauh, di Citarum juga bisa," kata Ketua Panpel PSIS Semarang, Danur Rispriyanto, beberapa hari lalu.
Danur menyebut, secara teknis, pihaknya menargetkan Stadion Citarum sudah sesuai standar Liga 1 sebelum kompetisi Liga 1 dijalankan.
Pada Februari lalu, pihak LIB datang ke Semarang melakukan verifikasi Stadion Citarum. Namun pada saat itu, Stadion Citarum dirasa belum sepenuhnya layak untuk menggelar pertandingan.
"Stadion Citarum terus kami kebut persiapannya. Bench sudah jadi, kemudian perlengkapan seperti tempat wasit, kamar mandi dan segala macam, lampu ini tinggal menyesuaikan standarisasi dari PT Liga. Target rampung sebelum Liga (kembali bergulir), pasti kami sudah selesaikan semuanya," kata Danur.
Hanya saja, Danur mengatakan pihaknya sedikit khawatir dengan kemungkinan adanya jebolan suporter yang nekat menonton ke stadion walaupun aturan sudah jelas, pertandingan digelar harus tanpa penonton. "Harapan kami teman-teman suporter bisa diajak bekerja sama," katanya. (arl)
Tambahan 32 Lampu untuk Stadion Citarum
SALAH satu upaya tim PSIS Semarang agar bisa menggunakan Stadion Citarum, Kota Semaramg sebagai homebase, yakni menyempurnakan penerangan agar bisa sesuai standar operator kompetisi.
Kepada Tribun Jateng, CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya mengatakan, pihaknya menambah sejumlah unit lampu yang beberapa didatangkan langsung dari China.
"Kami sekarang masih proses instalasi lampu. Pelan-pelan. Ya, Septemberlah kami targetkan sudah jadi. Ada sebagian kami beli baru dari China, sebagian kami manfaatkan lampu yang lama," kata Yoyok Sukawi, demikian sapaan akrabnya, Senin (20/7).
Dia juga menambahkan, ada dua bench yang baru saja dipasang dan merupakan bench yang sebetulnya merupakan bagian dari kontraktor lama. "Bench baru, itu ada dari kontraktor yang lama ternyata belum dipasang," tambahnya.
Menyoal lampu penerangan, pihak Panpel bagian enginering, Felix Koerniawan menjelaskan, ada 32 lampu anyar yang akan dipasang di stadion berkapasitas 5.000 penonton tersebut.
"Kami menambahkan lampu kurang lebih 32 karena lampu yang terpasang di Citarum ini tidak memenuhi kriteria dari diselenggarakannya pertandingan di sini. Saat kami ukur memang belum mencukup standar yang diharapkan," kata Felix seperti dikutip dari akun Youtube PSIS Semarang.
"Jadi kami tambahkan sekitar 30-an titik lampu ini (kami sebarkan) di empat tiang. Ada yang delapan titik, ada yang tujuh titik. Prosesnya kami sedang mulai memasang lampunya sambil menunggu panelnya jadi.
Kurang lebih enam minggu. Karena disebabkan beberapa faktor termasuk dari pengiriman. Estimasi pengerjaan sekitar enam minggu," kata Felix. (arl)
• Kabar Terbaru Soal Pembiayaan Multiguna Hingga Saat Ini
• Hasil Liga Italia Tadi Malam Juventus Vs Lazio, Dua Gol Ronaldo Bikin Lazio Melongo
• Hasil Liga Inggris Tadi Malam Sheffield United Vs Everton, Gol Richarlison Kandaskan Mimpi Sheffield
• Kisah Perjalanan Manoj Punjabi Sebelum Dirikan MD Entertainment