Berita Kecelakaan
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kakek Anas Meninggal Kecelakaan Tertabrak Kereta Api di Semarang
Kakek Anas (70) korban tersambar kereta di perlintasan tanpa palang pintu akhirnya meninggal dunia.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kakek Anas (70) korban tersambar kereta di perlintasan tanpa palang pintu akhirnya meninggal dunia.
Alharhum meninggal dunia saat memperoleh perawatan di RS Panti Wilasa Citarum.
"Iya almarhum meninggal dunia tadi siang sekira pukul 11.00 WIB, sudah lansung di makamkan," ujar tetangga korban, Kasmiah (63) kepada Tribunjateng.com.
• Biodata Elkan Baggott Si Jangkung Ipswich Town Dipanggil Shin Tae Jalani TC Timnas U-19 Indonesia
• Inilah Sosok Sabian Tama Anak Menteri Wishnutama Pacar Selebgram Awkarin
• Tanpa Menawar, Ada Warga Semarang Siap Beli Tanah dan Mempersunting Janda Cantik Kudus
• Oknum ASN Kudus Terlibat Perselingkuhan Tak Biasa, Kepala BKPP: Poliandri Masih Mending, Ini Parah
Kasmiah menuturkan, kaget dengan kejadian nahas yang menimpa kakek Anas.
Pasalnya pagi hari sebelum berangkat kerja sempat berbincang dengan almarhum.
"Tadi pagi ketemu selepas salat subuh, saya tanya ke almarhum kenapa tergesa-gesa pulang, beliau jawab hendak bikin kopi panas," paparnya.
Kasmiah menyebut, almarhum merupakan sosok pekerja keras.
Meski sudah pensiun dari pekerjaan sebagai penarik karcis kendaraan di Terminal Terboyo, almarhum tetap memilih kerja sebagai sales makanan ringan.
Pekerjaan tersebut sudah dilakoni sekira sepuluh tahun ini.
"Jadi dia drop makanan ringan seharga seribu rupiah ke warung-warung, berangkat pagi pulang sore," jelasnya.
Menurut Kasmiah, almarhum juga merupakan sosok yang terhitung tegar.
Almarhum pernah ditipu oleh dua orang pelaku hingga uang pensiunannya sebesar Rp 27 juta raib.
Setelah ditipu kakek Anas ditelantarkan di hutan.
"Melihat kisah hidupnya kasihan, saya sebagai tetangga salut karena almarhum tetap bekerja keras sampai meninggal dunia," ujarnya.
Tetangga lain, Suhartatik (30) mengatakan, almarhum bekerja keras lantaran tuntutan ekonomi.