Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Mengenang Kejayaan Pabrik Pengolahan Tembakau Purbalingga, Sanggup Gaji Karyawan Melebihi PNS

Kabupaten Purbalingga menyimpan sejarah industri tembakau di Indonesia. Tersohornya sampai Eropa.

Tribun Jateng/ Rahdyan Trijoko Pamungkas
Peluncuran buku berjudul Tembakau yang diselenggarakan di Operation Room Graha Adiguna Kabupaten Purbalingga, Kamis (23/7/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Kabupaten Purbalingga menyimpan sejarah industri tembakau di Indonesia.

Tembakau di kabupaten yang terletak di kaki Gunung Slamet itu pernah berjaya.

Hasil tembakaunya bahkan pernah dikirim ke berbagai negara di Eropa.

Oknum ASN Kudus Terlibat Perselingkuhan Tak Biasa, Kepala BKPP: Poliandri Masih Mending, Ini Parah

SPG Rokok Terlibat Prostitusi Online, Ada 2 Jenis Tarif, Short Time dan Menemani Sepanjang Hari

Tanpa Menawar, Ada Warga‎ Semarang Siap Beli Tanah dan Mempersunting Janda Cantik Kudus

Ini Wajah Dua Pelaku Pembuangan Bayi di Gunungpati Semarang, Dibuang karena Ayah Malu

Satu di antara pabrik yang pernah mengolah tembakau dan berjaya saat itu adalah PT Gading Mas Indonesian Tobbaco (GMIT).

Pabrik itu terletak di tengah perkotaan di Purbalingga, atau tepatnya di Kandanggampang yang saat ini menjadi pabrik rambut palsu.

PT GMIT atau Gemit yang sering disebut masyarakat sekitar pabrik memperoduksi cerutu.

Bambang Sarwono (70) adalah satu di antara mantan karyawan yang pernah merasakan kejayaan GMIT.

Menurutnya, GMIT merupakan perusahaan nasionalisasi sekira 1963 silam.

Perusahaan tersebut merupakan hasil joint venture antara Belgia dan Indonesia.

"Kalau dari Indonesia yang mewakili nasionalisasi Ibnu Sutowo mantan Direktur PT Pertamina," tutur dia seusai peluncuran buku berjudul Tembakau.

HALAMAN SELANJUTNYA > > > > >

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved