Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lifestyle

Banyak Manfaat Bermain yang Tak Didapat Anak di Bangku Sekolah

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga mengalami stres karena banyaknya tugas sekolah yang menumpuk dan tuntutan-tuntutan lain yang harus dipenuhi.

Austock Photo/Clare Farelly
Ilustrasi anak bermain. 

TRIBUNJATENG.COM - Lewat bermain, anak bisa melatih berbagai gerakan tubuhnya, merangsang kecerdasannya, hingga belajar bersosialisasi.

Membiarkan anak bermain rupanya mendatangkan banyak manfaat.

Menurut psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi, bermain memiliki banyak manfaat yang bahkan tak didapatkan di bangku sekolah.

SPG Rokok Terlibat Prostitusi Online, Ada 2 Jenis Tarif, Short Time dan Menemani Sepanjang Hari

Tanpa Menawar, Ada Warga‎ Semarang Siap Beli Tanah dan Mempersunting Janda Cantik Kudus

Oknum ASN Kudus Terlibat Perselingkuhan Tak Biasa, Kepala BKPP: Poliandri Masih Mending, Ini Parah

Amalan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sebelum Idul Adha, Tak Hanya Puasa Arafah dan Tarwiyah

Manfaat yang didapat antara lain:

- Memperkaya wawasan tentang mencari solusi dari suatu masalah

- Meningkatkan rasa percaya diri karena keberhasilan yang didapat saat bermain

- Meningkatkan koordinasi motorik kasarnya yakni mengkoordinasikan tangan dan kaki serta motorik halus dengan mengkoordinasikan jari-jarinya.

- Meningkatnya kemampuan anak untuk bersosialisasi

Selain manfaat di atas, kata Anna, bermain juga bisa menjadi cara mengatasi stres karena saat bermain anak bisa melihat ada hal-hal yang positif dan menyenangkan di luar stres atau ketakutannya.

“Ada juga penelitian yang menyebutkan, ternyata ketika anak bermain itu adalah strategi anak untuk menghadapi masalah,” ujar Anna dalam bincang virtual Pentingnya Manfaat Bermain Bagi Tumbuh Kembang Anak lewat #PaddlePopMainYuk, Rabu (22/7/2020).

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga mengalami stres karena banyaknya tugas sekolah yang menumpuk dan tuntutan-tuntutan lain yang harus dipenuhi.

“Ketika dia terus-terusan ditekan dengan tuntutan-tuntutan itu, kita bayangkan dia seperti karet, ketika ditegangkan terus-terusan,” kata Anna.

“Tapi ketika karet ini dilonggarkan, dibikin santai, di situlah anak jadi bisa lebih efektif lagi,” imbuhnya.

Dengan bermain, anak akan bisa mengatasi masalah yang mereka alami.

Misalnya si kecil yang kesal karena dimarahi oleh kedua orangtuanya, ia akan memarahi bonekanya di kamar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved