Berita Demak
Kisah Warga Sayung Demak jawa Tengah Bertahan Hidup dari Abrasi dan Rob
Satu persatu tetangganya pindah meninggalkan dukuh Rejosari desa Bedono kecamatan Sayung. Kini hanya tinggal keluarga Rukani yang mendiami rumah di du
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Catur waskito Edy
Satu persatu tetangganya pindah meninggalkan dukuh Rejosari desa Bedono kecamatan Sayung. Kini hanya tinggal keluarga Rukani yang mendiami rumah di dukuh itu meski sudah tergenang air laut.
TRIBUNJATENG.COM -- Wajah Rukani tampak kaget saat melihat rombongan petugas KPU Demak datangi rumahnya.
Ia bertanya kepada salah seorang petugas, ada keperluan apa. Lantas satu Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) menjelaskan kepada Rukani maksud kedatangan petugas.
Budi Kiswanto, nama petugas PPDP itu, mengatakan kepada Rukani, dirinya beserta rombongan hendak melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.
Yaitu coklit salah satu tahapan di Pilkada, untuk Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Demak, yang akan digelar Desember 2020.
Rumah yang terletak di Dukuh Rejosari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak menjadi satu-satunya rumah yang didatangi petugas.
Pasalnya, dukuh yang pernah dihuni ratusan rumah itu kini sepi. Satu per satu penghuninya pergi.
Semua sudah pindah, pergi meninggalkan dukuh Rejosari yang terkepung air laut karena abrasi dan rob berkepanjangan.
Kini tinggal menyisakan satu rumah yang masih dihuni yaitu Rukani beserta istri dan kedua anaknya.
Kendati bertahan di dukuh terkepung air laut, Rukani enggan menyusul tetangganya pindah tempat. Ia memilih bertahan di rumah sederhananya.
"Saya sudah tekad tinggal di sini sampai mati," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu, (25/7).
Ia mengaku sudah sering mendapat tawaran berpindah dan berganti pekerjaan.
Namun ia menolak, sebab ia hanya bisa menjaring ikan. Maka dari itu ia sangat berat meninggalkan rumahnya yang dekat dengan laut.
Kondisi rumah Rukani memang dikelilingi air laut. Bagian belakang rumahnya terdapat beberapa perahu yang ia gunakan untuk mencari ikan.
Sedangkan dalam rumahnya terdapat ruang keluarga yang tidak lebar tapi cukup untuk berkumpul bersama anak istrinya.
Serta dua kamar tidur untuk dia dan istrinya dan dua anaknya.
Dia menceritakan, para tetangganya sudah berpindah sejak 2006 silam.
Alasan tetangganya yang berpindah cuma satu, dukuh tersebut memang tidak bisa selamat dari abrasi. Sampai kini, sekitar rumah Rukani sudah digenangi air laut.
Satu mushala yang dijadikan tempat ibadah warga dukuh dulu, kata dia, sudah mangkrak dan hampir tenggelam.
Dia berharap Bupati Demak hasil pemilihan nanti dapat memperhatikan kondisinya.
Terlebih lagi, bisa memberi solusi kemudahan bagi dirinya agar mudah menjalankan aktivitas menjaring ikan. Pada Pilkada 2020 nanti, ia menyatakan akan menggunakan hak pilihnya.
Ketua KPU Demak Bambang Setya Budi mengatakan, tidak boleh satu warga Demak yang sudah memiliki hak pilih tidak dicoklit (pencocokan dan penelitian).
Dalam kunjungan ke dukuh Rejosari desa Bedono kecamatan Sayung tersebut, Ketua KPU Demak didampingi PPDP, Panwascam, dan beberapa petugas lainnya. (Yunan Setiawan).
• Istilah-istilah Ini Yang Sering Dipakai PSK Online yang Bertebaran di Media Sosial Saat Ini
• Keputusan Achmad Purnomo saat Isolasi Mandiri, Batal Gabung Tim Pemenangan Gibran, Ini Alasannya
• Harga Emas Antam di Semarang Hari ini Senin 27 Juli 2020 NaikRp 13.000 Berikut Daftar Lengkapnya
• Tanggapan Pakar Antropologi Undip Soal Prostitusi Online: Dr Amirudin: Alasan Ekonomi & Gaya Hidup