Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Muhibin Atlet Paralayang Berprestasi Asal Banyumas yang Raih 2 Medali Emas PON

Berawal dari masa perkuliahan di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Muhibin (33) warga Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan ini mencintai olahraga Pa

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Muhibin (33) atlet Paralayang asal Banyumas saat mencoba spot baru Paralayang di Bukit Watu Kumpul, Desa Petahunan, Pekuncen, Banyumas pada Rabu (29/7/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Berawal dari masa perkuliahan di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Muhibin (33) warga Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan ini mencintai olahraga Paralayang.

Saat itu dia diperkenalkan oleh teman-teman kuliahnya tentang olahraga Paralayang hingga membuatnya penasaran dan menekuninya.

Karena penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam dia memutuskan untuk sekolah atau training bagaimana mengendalikan parasut di udara.

Dilatih oleh instruktur yang sudah berpengalaman, Muhibin akhirnya mencoba menerbangkan parasutnya.

Di awal-awal belajar dia mengaku sering nyangkut pohon.

"Susahnya ya pernah nyangkut gitu di pohon mas. 

Memang ada tingkatannya seperti Pemula 1 atau PL1 kemudian ada PL 2 hingga PL 3 yang sudah advance pilot yang sudah mahir," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (29/7/2020).

Dia bercerita jika setiap tingkatan itu ada syarat jam terbangnya masing-masing.

Terkait dengan perlengkapan seperti parasut, dia mengaku ada sebagian yang dipersiapkan dari KONI dan ada juga yang punya pribadi.

"Kalau baru itu sekitar Rp 40 sampai Rp 50 juta, tapi pilihan second juga ada.

Memang agak mahal, tetapi kalau menikmati tidak menjadi masalah," ungkapnya.

Apabila berprestasi nantinya akan ada bantuan uang dan pembinaan dari KONI atau Pelatnas.

Antusiasme olahraga Paralayang di Banyumas sendiri sebelumnya tidak terlalu begitu besar.

Namun dengan adanya spot baru dan potensial di pengembangan olahraga Paralayang di Watu Kumpul ini ia berharap banyak anak-anak muda berminat dan mencoba.

"Mungkin jadi banyak bibit unggul atlet Paralayang asal Banyumas," tandasnya.

Tidak sekedar menyalurkan hobi, Muhibin juga telah meraih sejumlah prestasi yang gemilang seperti mendapat dua medali emas pada PON Jabar.

"Event terakhir di kejurnas juga juara satu terus babak kualifikasi juga juara satu," ungkapnya.

Dia yang juga merupakan atlet PON Jateng bercerita jika Pelatdanya adalah di pusatkan di daerah Kemuning, Karanganyar.

Pada saat uji coba di Watu Kumpul hadir beberapa atlet paralayang seperti dari daerah di Banyumas, Kaltim, dan atlet daerah Karanganyar. 

"Kalau latihan biasanya itu pagi-pagi biar dapat angin yang lebih kecil, karena saat ini angin sedang kencang.

Dia biasa berlatih dari pukul 08.00 WIB sampai selesai," tambahnya. 

Menanggapi adanya potensi pengembangan olahraga Paralayang di Bukit Watu Kumpul, dia mengaku arah anginnya sangat bagus.

"Ini sangat bagus karena arah angin menghadap Timur, Tenggara dan Selatan sehingga arah angin itu kita masih bisa terbang.

Sementara Landing juga sudah ada lapangan dibawah tetapi masih ada yang perlu dibenahi seperti landasan untuk take of," ungkapnya.

Menurutnya Watu Kumpul sangat layak dijadikan spot olahraga Paralayang, dan pembinaan para atlet-atlet.

Bahkan tempat ini juga dianggapnya sangat layak menggelar event pertandingan baik skala nasional dan internasional.

"Saya tadi sudah terbang, sekitar ketinggian 400 meter dan berada di udara sekitar 10-15 menit, dan itu saya langsung Landing.

Kalau mengandalkan angin yang di bukit bisa lebih lama lagi," pungkasnya.

Menurutnya yang paling penting saat ini adalah tempat untuk take of supaya lebih safety dan agar lebih lebar lagi. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved