Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada 2020

Inilah Alasan Kader PKS Kota Solo Pakai Baju Batik Gibran: Lha, Ini Usulan Kaukus Muda  

Kader PKS Kota Solo, Didik Hermawan, memakai baju khas pendukung Gibran Rakabuming Raka atau Batik Gibran, batik "Indonesia Raya", saat mengikuti rapa

Editor: m nur huda

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kader PKS Kota Solo, Didik Hermawan, memakai baju khas pendukung Gibran Rakabuming Raka atau Batik Gibran, batik "Indonesia Raya", saat mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Solo di Jalan Adisucipto, Rabu (29/7/2020).

Sementara itu, saat dikonfirmasi Tribunnews, Didik mengatakan, aksinya itu adalah untuk menegaskan lagi dukungan Kaukus Muda PKS kepada putra sulung Presiden Joko Widodo di Pilkada 2020.

"Karena PKS belum bersikap jadi memang mengumpulkan berbagai macam alternatif. Apalagi PKS sampai sekarang masih berusaha membentuk koalisi. Koalisi itu menurut perhitungan kaukus muda mungkin agak susah terbentuk," kata Didik kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Mayat Tanpa Identitas di Kampung Kali Semarang Ternyata Mimin Warga Pekunden

Pasutri Tewas Bersimbah Darah di Tegal, Diduga Terkait Bisnis Love Bird

Jokowi Telepon Donald Trump, Amerika Serikat Langsung Kirim 1.000 Ventilator ke Indonesia

Rambut Wakil Wali Kota Palu Pasha Ungu Dibikin Pirang: Yang Salah Itu Kalau Tidak Bekerja

anggota DPRD Solo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Didik Hermawan memakai baju pendukung Gibran dalam rapat paripurna melalui daring di Gedung DPRD Solo, Jawa Tengah, Rabu (29/7/2020)
anggota DPRD Solo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Didik Hermawan memakai baju pendukung Gibran dalam rapat paripurna melalui daring di Gedung DPRD Solo, Jawa Tengah, Rabu (29/7/2020) (Youtube Humas DPRD Kota Surakarta)

"Makanya, kita tinggal pilihannya antara Gibran, Bajo atau netral. Lha, kaukus muda memang kumpulan anak-anak muda kita mengusulkan kepada struktur DPD PKS untuk mendukung calon wali kota Mas Gibran," sambung dia.

Namun demikian, dirinya akan membuka peluang jika nantinya PKS menemukan calon politisi muda untuk melawan Gibran.

"Seandainya nanti kira-kira PKS dan koalisi menemukan calon yang tepat mungkin kita bisa kompromi. Seandainya nanti tidak menemukan sosok yang tepat yang memiliki semangat muda, memiliki visi misi modern kita tetap akan menginginkan agar struktur mendukung Gibran, tapi semua nanti diputuskan masih ada waktu," terang dia.

Sementara itu, Ketua Bappilu DPD PKS Kota Solo, Sugeng Riyanto, mengaku kaget dengan tindakan Didik Hermawan tersebut.

"Saya sendiri kaget kenapa dia pakai itu. Tanpa koordinasi, mak benduduk (tiba-tiba) pakai baju itu," kata Sugeng, Rabu (29/7/2020).

Didik Hermawan (kanan), anggota DPRD dari PKS Solo yang ikut rapat paripurna memakai baju Gibran.
Didik Hermawan (kanan), anggota DPRD dari PKS Solo yang ikut rapat paripurna memakai baju Gibran. (TribunSolo.com/Istimewa)

Sugeng lalu menegaskan, sikap Didik bukanlah perintah partai. Pasalnya, hingga saat ini PKS masih menjalin koalisi untuk mencari calon lawan Gibran-Teguh.

Aksi Didik ini membuat gaduh PKS, lantaran selama ini PKS bertekad akan membentuk koalisi penantang Gibran dengan cara apapun.

DPD PKS Kota Surakarta tidak menutup kemungkinan memberikan sanksi untuk Didik Hermawan.

Sebab, dia menggunakan baju batik Gibran Rakabuming Raka saat membacakan pandangan umum fraksi PKS di 

"Kita ini sedang bersusah payah mengupayakan kapal koalisi, aksinya itu berdampak signifikan pada Partai khususnya konstituen," kata Sugeng.

Gibran Rakabuming Raka menyambangi kediaman Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar No.27, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019) siang.
Gibran Rakabuming Raka menyambangi kediaman Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar No.27, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019) siang. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Sugeng Riyanto mengatakan, apa yang dilakukan Didik Hermawan tidak pantas di forum seperti Rapat Paripurna.

Sebab, dalam rapat paripurna tersebut dia mewakili Fraksi Partai PKS.

"Bukan dirinya sendiri, dia dapat tugas dari partai membacakan pandangan umum dalam rapat paripurna," kata Sugeng, Rabu (29/7/2020).

Menurut dia, anggota lainnya di Fraksi PKS saja tidak pernah menggunakan baju partai saat membacakan pandangan umum dalam rapat Paripurna.

"Ini malah pakai baju itu (relawan Gibran), menurut saya disitu kesalahannya," papar dia.

"Misal diluar forum atau dia secara pribadi bisa ditolerir, tapi ini di forum resmi dan sakral," kata dia.

Pihaknya akan segera melakukan klarifikasi pada Didik atas aksinya itu.

Soal sanksi akan ditentukan setelah klarifikasi itu. 

Direspons PKS Jateng

Sementara soal kader PKS pakai batik Gibran juga menjadi perhatian DPW PKS Jateng. Ketua DPW PKS Jawa Tengah, Abdul Fikri Faqih, menuturkan hasil rapat terakhir soal pilkada Solo pada awal pekan kemarin belum ada keputusan akan mengusung siapa kandidat yang akan diusung.

"Kami masih terus komunikasi dengan semua pihak, termasuk juga dengan Gibran. Tapi dukungan tidak," kata Fikri kepada Tribunjateng.com, Kamis (30/7/2020).

Yang jelas saat ini, lanjutnya, PKS terus menggalang koalisi agar ada rival Gibran. Diharapkan Pilkada Kota Solo tidak hanya diikuti satu pasangan melawan kotak kosong.

Menurutnya, PKS telah menisbatkan diri bagian dari umat. Karena itu, harus menampung suara-suara yang merasa kecewa, prihatin, jika pilkada hanya diikuti satu pasangan saja.

"Harus ada yang menampung aspirasi itu. Solo kan warna-warni, indeks pembangunan manusianya juga bagus. Jika hanya disuguhkan satu pilihan saja kan kasihan, tidak sehat bagi demokrasi," ujar pria yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini.

Selain itu, meskipun hanya memperoleh lima kursi di DPRD Solo, PKS merupakan peringkat kedua. Dimana peringkat pertama yakni PDI Perjuangan dengan perolehan 30 kursi.

Sedangkan 10 kursi lainnya dibagi empat partai: Golkar (3), PAN (3), Gerindra (3), dan PSI (1).

"Karena peringkat kedua, PKS punya tanggung jawab besar untuk menjadi penyeimbang, menyehatkan (demokrasi) Solo," ucapnya.

Sebagian besar partai yang memiliki kursi di parlemen Solo telah merapat ke barisan putra sulung Presiden Jokowi itu.

Ketika ditanya apakah jika gagal membentuk koalisi bakal mendukung Gibran, Fikri menegaskan belum tentu.

Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jateng IX (Brebes, Tegal, Kota Tegal) ini yakin dinamika politik di Kota Bengawan terus berjalan hingga tahap pendaftaran pasangan calon untuk Pilkada 2020.(*)

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Kader PKS Kota Solo Pakai Baju Pendukung Gibran Saat Rapat di DPRD"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved