Penemuan Mayat
Mayat Tanpa Identitas di Kampung Kali Semarang Ternyata Mimin Warga Pekunden
Seorang tukang tambal ban di Jalan DI Panjaitan, Muhammad Badri mengungkapkan kakek tanpa identitas tersebut biasa dipanggil Mimin warga Kelurahan Pek
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang tukang tambal ban di Jalan DI Panjaitan, Muhammad Badri mengungkapkan kakek tanpa identitas tersebut biasa dipanggil Mimin warga Kelurahan Pekunden Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang.
"Saya pernah kerja bareng dengan almarhum pada tahun 1977, biasa manggil Mimin, nama asli sepertinya Amin," ujarnya kepada Tribunjateng.com.
Badri menjelaskan, korban sudah berada di sekitar Jalan DI Panjaitan Kampung Kali selama dua minggu terakhir.
• Rambut Wakil Wali Kota Palu Pasha Ungu Dibikin Pirang: Yang Salah Itu Kalau Tidak Bekerja
• BREAKING NEWS: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Warung Gule Kambing Kampung Kali Semarang
• Pasutri Tewas Bersimbah Darah di Tegal, Diduga Terkait Bisnis Love Bird
• Kader PKS Pakai Batik Gibran saat Rapat di DPRD Solo, Sugeng: Itu Berdampak Signifikan Ke Konstituen

Biasanya korban tidur di WC umum dekat lokasi korban meninggal namun seminggu terakhir dia pindah tidur di warung gule.
"Almarhum sudah sakit lima hari, tidak tahu sakit apa dia tidak pernah cerita orangnya pendiam," terangnya.
Dijelaskan Badri, korban bekerja sebagai tukang becak lantaran sudah tidak kuat menarik becak sehingga becaknya dijual.
Tidak heran saat ditemukan ada sejumlah uang di tubuh korban.
Sebenarnya korban bukan seorang gelandangan lantaran masih memiliki keluarga di daerah Pekunden.
"Keluarganya banyak tapi tidak ada yang mengakui. Korban juga punya anak istri, namun entah kenapa korban tidak pernah pulang," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan di sebuah warung gule kambing jalan DI Panjaitan Kampung Kali Semarang Tengah Kota Semarang, Kamis (30/7/2020) pagi.
Pengamatan Tribunjateng.com di lokasi kejadian, mayat berposisi meringkuk.
Mengenakan baju abu-abu dan celana panjang warna biru.
Usia mayat itu sekira 60 tahun lebih.
Barang yang ditinggalkan berupa sarung, sandal jepit, uang senila Rp. 434 ribu dan satu botol minuman mineral berisi teh.
Tim Inafis Polrestabes Semarang telah melakukan olah tempat kejadian perkara.
Tidak ada bekas kekerasan di tubuh korban.
Diduga korban meninggal lantaran sakit.
Lalu mayat dievakuasi Tim Ambulance PMI Kota Semarang ke RSUP Kariadi pukul 09.45 WIB.
Saksi mata, Huda menuturkan, sejak subuh kakek itu sudah tidak bergerak.
"Saya lihat dia sudah tidak bergerak sejak subuh, waktu sudah siang juga tidak bergerak padahal biasanya subuh sudah bangun," ujarnya kepada Tribunjateng.com.
Huda melanjutkan, berhubung korban tidak kunjung bangun, lalu melaporkan kejadian itu ke kelurahan setempat.
"Saya tidak tahu pasti orang itu, dia baru dua minggu di sekitar sini, biasanya dia tidur di wc umum tak jauh dari tempat dia meninggal," paparnya.
Huda menambahkan, kakek itu juga jarang berbicara dengan orang sekitar.
"Dia bukan warga sini, orangnya pendiam," terangnya. (Iwn)
• Ini Daftar Harga Laptop Dell Bulan Juli 2020 dan Spesifikasinya
• Update Virus Corona Semarang Kamis 30 Juli 2020, Tertinggi Tembalang Terendah Tugu
• Update Corona di Kabupaten Tegal, Tambah 6 Kasus Baru Positif Covid-19
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :