Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Buronan KPK

BERITA LENGKAP: Asal Usul Djoko Tjandra hingga Kabar Hanya 4 Orang yang Tahu Operasi Penangkapannya

Buronan kasus cessie Bank Bali, Djoko Sugiarto Tjandra akhirnya berhasil ditangkap oleh Bareskrim Polri. Ia ditangkap setelah Polri berkomunikasi deng

(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (30/7/2020). Djoko Tjandra ditangkap di Malaysia. 

Berdasarkan perintah Presiden Jokowi itu, Polri kemudian membentuk tim kecil untuk mencari keberadaan Djoko. “Perintah itu kemudian kami laksanakan. Kami bentuk tim kecil karena infonya yang bersangkutan berada di Malaysia," ujarnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengapresiasi kinerja anak buahnya dalam proses penangkapan Djoko Tjandra. Menurut Idham, tim yang dipimpin oleh Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja sangat baik.

"Djoko Tjandra ini memang licik dan sangat pandai. Dia kerap berpindah-pindah tempat. Tapi, Alhamdulilah berkat kesabaran dan kerja keras tim Djoko Tjandra berhasil diamankan," ucapnya.

Terkait proses selanjutnya, Idham menjanjikan proses hukum terhadap Djoko Tjandra akan dilakukan transparan dan tak akan ditutupi bagi publik. "Proses hukum Djoko Tjandra akan terus dikawal. Terbuka dan transparan serta tidak akan ditutup-tutupi," kata Idham.

Idham juga mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait proses hukum yang akan dijalani Djoko Tjandra. “Proses untuk Djoko Tjandra sendiri, tentunya ada proses di Kejaksaan yang tentunya akan ditindaklanjuti. Kami juga akan berkoordinasi dengan KPK,” jelasnya.

Sedangkan Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa proses hukum Djoko Tjandra selanjutnya akan diserahkan ke Mahkamah Agung. Sehingga, dirinya, termasuk Presiden Jokowi, polisi, serta jaksa tidak bisa ikut campur dalam proses penyelidikan dan penyidikan.

"Ini sudah ranah MA. Polisi, jaksa tak bisa ikut campur. Pengawasan masyarakat, pelototan masyarakat sekarang sangat efektif untuk awasi dunia peradilan," tutup dia.

Di sisi lain, Bareskrim Polri rencananya akan menyerahkan terpidana Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra ke Kejaksaan Agung. "Malam ini (tadi malam, red) kami serahkan ke kejaksaan untuk dieksekusi," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Ferdy Sambo, Jumat (31/7).

Sebelumnya pihak Bareskrim melakukan serangkaian tes kesehatan kepada Djoko Tjandra, termasuk pemeriksaan Covid-19. Hasilnya Djoko Tjandra dinyatakan sehat dan dapat mengikuti proses hukum.

Berawal dari Toko Grosir

NAMA Djoko Soegiarto Tjandra mendadak menjadi buah bibir setelah muncul di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) terhadap kasusnya pada 8 Juni 2020.

Sejak kemunculannya yang mendadak itu, nama Djoko Tjandra kian santer terdengar, dan ulahnya semakin menjadi-jadi. Bukan hanya tiba-tiba muncul, Djoko juga sempat menggemparkan publik dengan ulahnya yang lain.

Djoko mulanya dikenal sebagai pebisnis. Saat berusia 17 tahun, Djoko merantau ke Irian Jaya (sekarang provinsi Papua). Pada 1968, ia membuka toko grosir bernama Toko Sama-Sama di ibukota provinsi tersebut, Jayapura. Kemudian pada 1972, ia membuka toko bernama Papindo di Papua Nugini.

Usaha pria kelahiran Sanggau, Kalimantan Barat, 27 Agustus 1951 itu kemudian semakin berkembang. Akhirnya, ia membuka bisnis distribusi di Melbourne pada 1974.

Di Jakarta, ia mengawali kariernya dengan membuka sebuah perusahaan kontraktor bernama PT Bersama Mulia. Tiga tahun berselang, ia menjadi ahli untuk PT Jaya Supplies Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved