Berita Jateng
Apakah Warga Jateng Patuhi Protokol Kesehatan? Ini Kata Gubernur Ganjar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan hasil survei tingkat kepatuhan warga Jateng terhadap protokol kesehatan.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan hasil survei tingkat kepatuhan warga Jateng terhadap protokol kesehatan.
Protokol kesehatan dilakukan agar terhindar dari penularan virus corona Covid-19.
"Hasilnya, masyarakat kita ternyata mau, suka cuci tangan, namun mereka tidak jaga jarak (physical distancing)," kata Ganjar saat menjadi pembicara pada webinar yang diadakan Sekolah Pascasarjana Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (1/8/2020).
• Video Viral CCTV, Detik-detik Bus Sugeng Rahayu Tabrak Benteng Takeshi Pasar Kertek
• Gubernur Ganjar Sebut Ada Kepala Daerah Sombong Tak Mau Lakukan Tes Corona ke Warganya
• KABAR TERBARU: Kapan Sekolah Tatap Muka Dimulai? Ini Kata Mendiknas Nadiem Makarim
• Viral Video Demonstran Ditembak Kepalanya meski Sudah Angkat Tangan
Menurutnya, jaga jarak atau menghindari kerumunan harus dilakukan di berbagai tempat, baik tempat kerja, rumah makan, dan sebagainya.
Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan hasil survei tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Pertanyaan yang diajukan terkait tindakan masyarakat saat beraktivitas di tengah pandemi ini. Selain itu juga ditanyakan perlengkapan yang dipakai untuk upaya pencegahan virus corona Covid-19.
Survei dilakukan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
"Gambaran surveinya contohnya seperti ini, pertanyaan terkait seberapa sering mencuci tangan sabun.
Ternyata banyak yang sudah melakukan.
93 persen menjawab cuci tangan dengan sabun," kata Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, Minggu (2/8/2020).
Kemudian, terkait akses memperoleh hand sanitizer baik itu membeli atau pun menerima dari pihak lain. Sebanyak 85 persen warga Jateng sudah memiliki akses.
Lalu pertanyaan apakah selama pandemi menghindari untuk menyentuh wajah, mata hidung, dan mulut dengan tangan, 91 persen lebih mengatakan menghindari atau mengurangi sentuhan.
"Pertanyaan lain, selama pandemi apakah melakukan jabat tangan atau berpelukan dengan teman atau saudara. ternyata 90 persen mengatakan tidak," terangnya.
Lalu, ada pertanyaan kepada siapa melakukan jaga jarak minimal satu meter. Kebanyakan mereka melakukan jaga jarak terhadap tetangga, teman.
Serta dengan orang-orang yang biasanya mereka temui seperti tukang sayur, pedagang di pasar, dan sebagainya.
Namun, mereka kebanyakan tidak menjaga jarak dengan keluarga inti. Seperti suami, istri, dan anak. Hanya 20 persen yang menjaga jarak dengan keluarga inti di rumah.
"Artinya apa? ya 80 persen tidak menjaga jarak dengan keluarga inti di rumah. Lalu dengan keluarga besar, hanya 54 persen yang menjaga jarak," katanya.
Lalu terkait waktu kapan memakai masker. 81 persen memjawab saat bertemu orang, lalu 96 persen saat keluar rumah. Namun 90 persen warga tidak memakai masker.
Yulianto menjelaskan, meskipun pandemi diketahui dari survei masih ada warga yang menghadiri kegiatan kemasyarakatan.
Antara lain pertemuan RT, arisan, kerja bakti, siskamling. Persentasenya ada hingga 20 persen yang mengikutinya.(mam)
• DPP Kendal Temukan 2 Kasus Cacing Hati pada Hewan Kurban
• Kapolres Kebumen Bagikan Daging Qurban kepada Panti Asuhan dan Anak Difabel
• Polres Salurkan Hewan Qurban untuk Masjid Agung Kebumen
• 2 Pejalan Kaki Meninggal Dunia Tertabrak Kereta Api di Pemalang