Berita Jateng
Abdul Aziz Sebut Semua Sekolah Swasta di Jateng Dapat Bantuan Dana Operasional pada 2021
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) untuk semua sekolah swasta pada tahun anggaran 2
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) untuk semua sekolah swasta pada tahun anggaran 2021.
Anggaran tersebut digunakan khususnya untuk sekolah swasta di jenjang SMA/SMK dan SLB.
Sebelumnya, pada tahun anggaran 2020 ini tidak semua sekolah swasta menerima dana bantuan tersebut.
• BREAKING NEWS: Rush Tabrak Truk di KM 333 Tol Pemalang-Batang, Dua Orang Meninggal Dunia
• Kerusuhan di Solo, Acara Keluarga di Pasar Kliwon Dibubarkan Sekelompok Orang, 3 Orang Terluka
• Puluhan Ribu Karyawan Swasta Terancam Tak Dapat Insentif Rp 600 Ribu Perbulan dari Pemerintah
• Ormas Solo Protes Keras Logo HUT ke-75 RI Karena Menyerupai Simbol Salib
Sekolah swasta dengan akreditasi A tidak bisa mendapatkan dana Bosda yang bersumber dari APBD provinsi ini.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Aziz, menuturkan anggaran Bosda untuk semua sekolah swasta pada 2021 sudah dimasukan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Seperti diketahui Pemprov Jateng dan DPRD Jateng telah menandatangani nota kesepahaman KUA-PPAS baru-baru ini.
"Bosda sudah aman, alhamdulillah. Bosda untuk sekolah swasta terakreditasi A dimunculkan pada 2021 dimana pada 2020 tidak dimunculkan," kata Aziz, Minggu (9/8/2020).
Menurutnya, Bosda Jateng dalam rancangan KUA APBD 2021 total Rp 143 miliar. Di dalanya muncul angka Rp 150 ribu persiswa pertahun untuk siswa SMA/SMK/SLB terakreditasi A.
Sementara, untuk sekolah terakreditas B, persiswa mendapatkan Rp 250 ribu pertahun. Sedangkan Rp 500 ribu persiswa pertahun untuk mereka yang ada di tingkatan sekolah akreditasi C.
Menurutnya, tuntutan guru swasta se-Jateng yang menuntut keadilan di sektor pendidikan beberapa waktu yang lalu sudah dipenuhi.
Meskipun, angka tersebut masih jauh dari yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jateng dimana persiswa mendapatkan Rp 500 ribu persiswa pertahun.
"Tuntutan terpenuhi mesikupun masih jauh. Dalam kondisi darurat fiskal di saat pandemi Covid-19 ini, Bosda untuk sekolah swata tetap muncul, dianggarkan oleh provinsi. Ini tetap layak untuk diapresiasi, menggembirakan meski belum memuaskan," ucap politikus PPP ini.
Pihaknya akan terus mengawal anggaran Bosda ini hingga nanti ditetapkan menjadi anggaran tetap dan dialokasikan dalam APBD 2021 mendatang.
Legislator dari Lasem Rembang ini menambahkan Bosda untuk siswa Madrasah Aliyah (MA) juga tetap dianggarkan pada 2021 dengan angka Rp 26,8 miliar.
Ada sebanyak 177.000 siswa MA se-Jateng. Masing-masing dianggarkan mendapatkan Rp 150 ribu persiswa pertahun.