Berita Solo
Kirab Pusaka Dalem 1 Suro Jumakir Aj 1954 Keraton Solo Ditiadakan
Kirab Pusaka Dalem 1 Suro Jumakir Aj 1954 terpaksa ditiadakan guna mencegah potensi penyebaran kasus virus Covid-19 di Kota Bengawan.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kirab Pusaka Dalem 1 Suro Jumakir Aj 1954 terpaksa ditiadakan guna mencegah potensi penyebaran kasus virus Covid-19 di Kota Bengawan.
Sesuai rencana, kirab pusaka akan digelar pada Rabu (19/8/2020).
Sebelum adanya wabah virus Covid-19, biasanya tradisi tahunan itu selalu menjadi daya tarik masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.
• Kapolresta Solo Kombes Andy Rifai Kena Pukulan Bertubi Oknum Ormas Saat Evakuasi Korban
• Niat Hati Pulang Hadiri Hajatan, Pasutri Asal Tegal Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipali
• Kabar Buruk Bu Guru SD Positif Corona Sering Mengajar Sambangi Rumah Siswa Bergantian
• Mata Nenek Bengkak Kena Semburan Bisa Ular Kobra 1 Meter, Jeritannya Nyaring Mengagetkan Warga
"Sehubungan dengan pandemi virus Covid-19, untuk Kirab Pusaka Dalem 1 Suro Jimakir Aj 1954 yang rencananya (digelar) tanggal 19 Agustus ditiadakan," kata Abdi Dalem Pariwisata Mangkunegaran, Joko Pramudyo saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin (10/8/2020).
Sesuai anjuran dari pemerintah, kirab ditiadakan guna menghindari adanya kerumunan orang.
Pasalnya, saat perayaan biasanya sekitar 1.000 hingga 2.000 orang lebih turut menyaksikannya. Sehingga akan kesulitan untuk mengatur orang dalam jumlah yang begitu banyak.
Dia menjelaskan, biasanya pusaka-pusaka di arak mengelilingi Pura Mangkunegaran.
Meski tradisi itu ditiadakan pada tahun ini, pihak Mangkunegaran akan tetap menggelar baca Al Quran di Masjid Al Wustho serta doa bersama di dalam pura.
"Semakan Al Qur'an tetap digelar karena mengaturnya mudah. Juga selametan dan doa bersama secara tertutup digelar di pura. Nanti juga disisipkan doa, supaya pandemi segera berakhir," ucapnya.
Di sisi lain, Joko menambahkan, kawasan wisata di Pura Mangkunegaran telah dibuka untuk kunjungan wisata sejak 13 Juli 2020 lalu.
Sesuai anjuran pemerintah, protokol kesehatan tetap diterapkan baik untuk petugas dan pengunjung.
"Yang tidak memenuhi kriteria tidak boleh masuk seperti ibu hamil, anak di bawah 15 tahun," jelas Joko.
Selain itu pengunjung yang masuk diwajibkan mengenakan masker.
Sebelum masuk, petugas akan mengarahkan pengunjung supaya cuci tangan untuk kemudian dicek suhu tubuhnya.
"Durasi (kunjungan) dipercepat. Kalau normal pukul 08.00 sampai 15.00.
Sekarang pukul 08.00 hingga 13.00. Kalau biasanya pemadu membawa 40-50 orang, sekarnag maksimal bawa 10 orang," pungkasnya. (Ais).
• Ormas Solo Protes Keras Logo HUT ke-75 RI Karena Menyerupai Simbol Salib
• Keren! Pembalap Indonesia Andi Farid Finish di Moto2 Sirkuit Brno Ceska, Berikut Hasil Lengkapnya
• Update Virus Corona Semarang Senin 10 Agustus 2020
• Rencana Pulang ke Tegal Bertemu Ibu dan Anak Buyar, Suami Istri Ini Tewas Kecelakaan di Tol Cipali