Rusia Ancam Serangan Balasan dengan Nuklir pada AS
Rusia tidak akan tinggal diam dengan kemungkinan adanya serangan rudal balistik yang ditujukan ke negaranya.
MOSKOW, TRIBUN - Rusia menyatakan tidak akan tinggal diam dengan kemungkinan adanya serangan rudal balistik yang ditujukan ke negaranya. Tak tanggung-tanggung, negara yang dipimpin Vladimir Putin itu akan membalas dengan senjata nuklir.
Pernyataan tersebut diterbitkan surat kabar resmi milik militer Rusia, Krasnaya Zvezda, Jumat, (7/8). Artikel itu dimuat sebagai sebagai peringatan keras yang ditujukan untuk Amerika Serikat (AS). Terutama ketika AS sebelumnya menyatakan telah mengembangkan senjata non-nuklir jarak jauh atau sejenis rudal balistik.
Selain itu, artikel Krasnaya Zvezda tersebut, seperti dikutip dari The Washington Post, merupakan lanjutan dari pemberitaan Juni lalu. Sebelumnya pada Juni lalu, Krasnaya Zvezda mempublikasikan tentang kebijakan deterensi nuklir milik Rusia.
Kebijakan itu memuat pertimbangan Rusia dalam menggunakan senjata nuklir sebagai respon terhadap serangan konvensional. Terlebih jika serangan itu berdampak pada pemerintahan maupun infrastruktur militer Rusia.
Seperti yang ditulis di Krasnaya Zvezda, perwira senior militer Rusia, Mayor Jenderal Andrei Sterlin, dan Kolonel Alexander Khryapin memberikan keterangannya. Keduanya menegaskan saat ini tidak ada patokan pasti yang bisa digunakan untuk mengetahui suatu rudal balistik berhulu ledak nuklir atau tidak.
Sehingga, rudal balistik apapun yang 'sampai' ke Rusia akan dianggap sebagai serangan nuklir. Sehingga, Rusia akan membalasnya dengan senjata nuklir agar serangan menjadi berimbang. "Segala jenis serangan rudal akan kami anggap membawa hulu ledak nuklir," demikian diberitakan Krasnaya Zvezda.
"Informasi tentang peluncuran rudal otomatis segera diteruskan kepada otoritas militer dan politik tertinggi Rusia (dalam hal ini Presiden Rusia, Vladimir Putin), yang nantinya akan menentukan cakupan tindakan pembalasan oleh pasukan nuklir, tergantung pada situasi yang berkembang," lanjut artikel tersebut. (Tribunnews)