Berita Semarang
Didukung Mabes Polri, Polda Jateng Buru Otak di Balik Pengeroyokan Habib Umar Assegaf di Solo
Polda Jateng memastikan semua pelaku pengeroyokan yang menimpa keluarga Habib Umar Assegaf di Solo hingga otak atau aktor utama juga akan ditangkap.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polda Jateng memastikan semua pelaku pengeroyokan yang menimpa keluarga Habib Umar Assegaf di Solo hingga otak atau aktor utama juga akan ditangkap.
Saat ini sudah ada tiga pelaku yang telah ditangkap, dua di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Nanti dalam waktu dekat akan kami tangkap semuanya," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Selasa (11/8/2020).
• Polda Jateng Pastikan Tangkap Semua Pelaku Pengeroyokan Keluarga Habib Umar Assegaf di Solo
• Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai Diganti, Kini Dijabat Mantan Dirreskrimsus Polda Lampung
• Cerita saat Habib Umar Assegaf Dipukuli & Diinjak Kepalanya Oleh Ormas di Solo
• PDIP Resmi Usung Bobby Nasution Menantu Jokowi pada Pilkada Medan 2020
Iskandar menyebut, kejadian tempo hari di Mertodranan, Kelurahan Pasar Kliwon, Kota Solo yang melukai tiga orang itu tindak premanisme.
"Kejadian di Surakarta kemarin penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Habib Umar Assegaf kami dari Polda Jateng didukung dari Mabes Polri Bareskrim ini sudah ambil langkah-langkah hukum.
Dan kami tidak pandang bulu pada siapa yang melakukan. Ini sudah premanisme menurut kami. Yang melakukan ini premanisme, melakukan penganiayaan, pengeroyokan," kata Iskandar.
Iskandar menyebut, Polisi sudah menangkap tiga terduga pelaku pengeroyokan.
Sementara dua di antaranya, katanya, telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Ini sudah kami tetapkan dua orang yang sudah memenuhi unsur pidana, dan ini akan kami proses sesuai dengan hukum," katanya.
Buru otak aksi pengeroyokan
Selain itu, pihaknya juga akan memburu otak atau aktor utama di balik aksi pengeroyokan keluarga Habib Umar Assegaf di Solo.
"Kami akan terus mengejar siapa di belakang ini. Mabes Polri mendukung kami, menurunkan tim. Kami juga dari Polda Jateng menurunkan tim. Polri tidak boleh kalah dengan preman," katanya.
Sementara, katanya, untuk pelaku lain yang masih belum tertangkap agar segera menyerahkan diri. Pihaknya telah mengantongi beberapa nama dalam kasus tersebut.
"Nama-namanya ada beberapa orang yang jelas yang melakukan penyerangan lebih dari 10 orang. Sudah jelas beberapa pasal dan ancamannya di atas 5 tahun," tandasnya.
Adanya kejadian pengeroyokan tersebut, Iskandar mengimbau, agar warga Solo tetap tenang. Dia meminta agar warga melaporkan setiap kegiatan yang akan dilaksanakan di sana.