Berita Jateng
Ganjar Desak Pengerjaan Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang Segera Dilanjutkan
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mendesak segera dilakukan realisasi pekerjaan proyek pembangunan pipa gas bumi transmisi Semarang-cirebon yang sempat
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mendesak segera dilakukan realisasi pekerjaan proyek pembangunan pipa gas bumi transmisi Semarang-cirebon yang sempat mangkrak selama 14 tahun.
Hal itu ia sampaikan pada saat membuka Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Pipa Gas Bumi Semarang Cirebon yang diadakan oleh Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas pada Selasa (11/8)
Proyek yang dikerjakan kembali sejak Februari 2020 itu belum menunjukan progres yang signifikan hingga saat ini.
• Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai Diganti, Kini Dijabat Mantan Dirreskrimsus Polda Lampung
• Biodata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak Pengganti Kombes Pol Andy Rifai
• Cerita saat Habib Umar Assegaf Dipukuli & Diinjak Kepalanya Oleh Ormas di Solo
• Pegawai Swasta Ramai-ramai Buka Rekening, BCA Kudus Kebanjiran Permohonan Nasabah Baru
Padahal menurutnya proyek tersebut sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang harus diutamakan pekerjaannya.
Bahkan presiden telah mengeluarkan peraturan khusus untuk dilakukan pengerjaan itu.
Diketahui bahwa proyek pembangunan pipa migas ini telah ditandatangani kontrak kerjanya sejak tahun 2006. Pemenang lelang ini yakni PT Rekayasa Industri.
Pipa Gas Bumi yang akan dibangun yakni memiliki diameter 28 inch, panjang 255 Km, kapasitas desain 350-500 MMSCFD ( Million Standard Cubic Feet per Day).
Nilai investasi pipa itu yakni sebanyak 169,41 juta USD.
Peletakanya sendiri yakni di wilayah pantura Jawa tengah.
Ganjar mengatakan bahwa karena proyek pipa gas bumi ini merupakan PSN yang mana semua pihak diminta untuk mendukung adanya proyek tersebut.
Pasalnya, jika pipa ini tersambung dan sudah dioperasikan maka akan memudahkan para kawasan industri dalam proses produksi.
Saat ini sudah ada beberapa kawasan industri yang telah dipersiapkan di sepanjang pantura.
Seperti Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW), Kawasan Industri Kendal (KIK), Kawasan Industri Batang yang saat ini proses pembangunannya dan kawasan industri lainnya.
"Kalau sudah terhubung maka tentu akan menjadi paralel penyaluran gas ini dan juga jika sudah masuk (terhubung) Gas harganya relatif murah sehingga mendorong iklim perekonomian yang baik," katanya
Ganjar mengatakan bahwa pihaknya siap membantu menyelesaikan masalah apabila ada hal yang menghambat proses pekerjaan itu.