Berita Kendal
Jumro Target 60 ribu Batu Bata Siap Bakar Pekan Depan
Memasuki musim kemarau pada 2020 ini, nampaknya menggugah semangat para pengrajin batu bata. Termasuk Jumro (60) pengrajin batu bata di Desa Tamangede
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Memasuki musim kemarau pada 2020 ini, nampaknya menggugah semangat para pengrajin batu bata. Termasuk Jumro (60) pengrajin batu bata di Desa Tamangede Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.
Ditemui di tempat pencetakan batu bata, Jumro mengaku datangnya musim kemarau atau musim panas menambah semangatnya dalam memproduksi batu bata merah.
Bersama 4 pekerjanya, Jumro tengah mempersiapkan 60 ribu batu bata mentah untuk dibakar pekan depan.
• Biodata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak Pengganti Kombes Pol Andy Rifai
• Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai Diganti, Kini Dijabat Mantan Dirreskrimsus Polda Lampung
• Cerita saat Habib Umar Assegaf Dipukuli & Diinjak Kepalanya Oleh Ormas di Solo
• Pegawai Swasta Ramai-ramai Buka Rekening, BCA Kudus Kebanjiran Permohonan Nasabah Baru
Hal itu lantaran berbagai orang dari beberapa daerah daerah sekitar Kendal sudah menanyakan batu bata merah yang diproduksi Jumro.
"Ini sudah 40 ribu lebih yang mentah, kira-kira kalau sudah mencapai 60 ribu biji, kita bakar," terangnya di Kendal, Selasa (11/8/2020).
Memanfaatkan panas matahari yang bagus, keempat pekerjanya bisa mencetak 1000-2500 biji dalam sehari.
Biasanya, Ia proses pengeringan memerlukan waktu 4-7 hari agar siap dibakar.
Pembakarannya pun masih menggunakan metode manual dengan menggunakan sekam dan kayu.
Katanya, dalam setiap pembakaran butuh waktu 1 hari 1 malam agar batu batanya benar-benar matang.
"Kalau saatnya bakar, biasanya sekali bakar menghabiskan 2,5 kol kayu.
Lumayan banyak sehari semalam baru bisa matang batanya," katanya.
Biasanya, untuk mengumpulkan 60 ribu batu bata siap bakar butuh waktu 1,5-2 bulan.
Akan tetapi momen pasca pandemi ini ia target maksimal 1,5 bulan.
Tak perlu waktu lama, batu bata produksi Jumro biasanya langsung habis 2-3 hari pasca dibakar.
Pembelinya tak hanya datang dari wilayah Kendal saja, juga datang dari berbagai daerah seperti Batang, Pekalongan, Kota Semarang hingga Kabupaten Semarang.