Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang Hebat

Upacara HUT ke-75 RI di Pemkot Semarang Terbatas hanya 100 Orang

Biasanya Peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia dimeriahkan dengan berbagai perlombaan. Namun, HUT RI Ke ke-75 akan berbeda dari tahun-t

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi didampingi Wakil Wali Kota Semarang, Heverita Gunaryanti Rahayu, usai mengikuti Sidang MPR RI secara virtual di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang, Jumat (14/8/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Biasanya Peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia dimeriahkan dengan berbagai perlombaan. Namun, HUT RI Ke ke-75 akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, ini pengalaman baru bagi Indonesia memasuki usia 75 tahun. Dimana, tahun-tahun sebelumnya HUT RI diperingati dengan meriah.

Tahun ini, pihaknya mengurangi kemeriahan karena sedang dalam kondisi pandemi Covid-19.

Meski demikain, ucapan terima kasih kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan tetap harus dilakukan.

Pemkot tidak akan melewatkan HUT RI begitu saja. Sebagai generasi bangsa, pihaknya tetap menghormati jasa pahlawan dengan menggelar upacara bendera.

Tentu saja, jumlah peserta upacara sangat terbatas.

"Ada pembatasan saat upacara. Pesertanya tidak lebih dari 100 orang. Undangan terbatas.

Tapi intinya kami tidak akan melewatkan HUT Indonesia dengan upacara," tutur Hendi, sapaan akrabnya, usai mengikuti Sidang MPR RI secara virtual di ruang rapat paripurna DPRD Kota Semarang, Jumat (14/8/2020).

Hendi memahami, kondisi dunia termasuk Kota Semarang sekarang sedang dalam masa pandemi Covid-19.

Presiden RI sendiri, kata dia, menyampaikan masa pandemi ini justru menjadi tantangan bagi para pemerintah untuk melakukan inovasi dan lompatan strategis untuk membuat perekonomian negara ini, termasuk Kota Semarang, bertahan baik.

Di samping itu, upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 harus tetap dilakukan.

Baginya, tantangan pandemi Covid-19 menjadi pelecut. Para pemimpin dituntut dapat mengorbankan semuanya untuk dapat keluar dari persoalann pandemi.

"Kami akan laksanakan itu. Kami akan melakukan upaya perbaikan ekonomi tapi terap memperhatikan kesehatan," tandasnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved