Berita Banyumas
Siapa Mbah Patmo Darsono yang Disebut Ganjar Dalam Naskah Pidato yang Dibacakan Bupati Banyumas
Bupati Banyumas, Achmad Husein memimpin upacara HUT ke-75 Republik Indonesia, pada Senin (17/8/2020) di halaman pendapa Sipanji Purwokerto.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Bupati Banyumas, Achmad Husein memimpin upacara HUT ke-75 Republik Indonesia, pada Senin (17/8/2020) di halaman pendapa Sipanji Purwokerto.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peserta upacara hanya diikuti 3 regu pasukan yang terdiri dari 1 regu TNI, 1 regu Polisi dan 1 regu Aparatur Sipil Negara.
Demikian halnya untuk pengibar bendera, dilakukan oleh tiga pelajar anggota Paskibra 2019.
Jajaran Forkompimda Banyumas terlihat hadir lengkap termasuk dihadiri pula oleh Danrem 071 Wijaya Kusuma dan Kepala SPN Purwokerto dan pejabat dari perbankan.
Bupati Banyumas membacakan Naskah Proklamasi, sementara Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Budhi Setiawan membacakan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Bertindak sebagai komandan upacara Kapten Arm Ali Sobirin Danramil 23 Cilongok, sedangkan petugas pengibar bendera adalah 3 pelajar anggota Paskibra Banyumas 2019.
Bupati Achmad Husein membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mengajak untuk belajar dengan Mbah Patmo Darsono (70 tahun) Warga Dusun Girpasang Kemalang Kabupaten Klaten.
Bupati menyampaikan jika meski rumahnya sangat sederhana yang masih menggunakan tungku tanah liat, tumpukan kayu, perkakas masak yang menghitam dan jagung yang digantung tetapi mempunyai pitutur yang bagus.
"Urip kui sanajan abot tetep kudu dilakoni.
Ojo sambat lan ojo ngeluh.
Ojo mandeg senajan dengkul wis ndredeg," ucap Husein dalam pidatonya saat membacakan sambutan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
"Nasihat ini selain disampaikan kepada saya juga disampaikan kepada warga Girpasang agar tidak mengeluh dan selalu bersyukur," tambahnya.
Pada usia ke-75 tahun ini Gubernur mengajak agar spirit "jangan mengeluh" itu selalu ada di setiap dada.
Seberat apapun kehidupan yang dihadapi, termasuk kondisi di tengah pandemi yang tengah dirasakan sekarang, tidak boleh mengeluh.
"Inilah saatnya kita menengok sanubari untuk menakar seberapa besar kadar cinta kita terhadap negeri.
Kadar cinta kita tidak ditentukan seberapa penting posisi kita atau seberapa tenar nama kita.
Kadar cinta kita diukur layaknya yang diajarkan Mbah Padmo pada warga Girpasang untuk menjalani kehidupan.
Agar semua menjalankan tugasnya dengan ikhlas dan tatag," pungkasnya.
Bupati menambahkan jika kondisi tersebut juga bisa disimak lewat heroisme perjuangan para pendahulu. (Tribunbanyumas/jti)