Wabah Virus Corona
Lewat Coretan di Baju Hazmat, Para Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 Curhat
Para petugas pemulasaran jenazah di kamar mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, curhat soal uang insentif dengan cara unik.
Tapi kami prihatin uang insentif dari pemerintah pusat bagi mereka tidak turun," kata Deni, Kamis (20/8).
Deni sendiri mengaku bingung kenapa yang cair hanya untuk perawat.
Padahal dirinya mengajukan dana insentif tidak hanya perawat tapi juga petugas Kamar Mayat.
Pihak RSU sendiri, lanjut Deni, tidak mengetahui besaran uang insentif bagi para petugas Kamar Mayat ini.
"Kami belum tahu besarannya. Namun jika akhirnya dibebankan ke RSU, pihaknya akan menganggarkan secara layak.
Karena saya sendiri tahu persis risiko yang mereka hadapi saat bertugas," ujar Deni.
Deni memang diketahui kerap ada di sekitar Kamar Mayat ketika ada pasien yang dirawat di ruang isolasi meninggal dunia.
Sehingga ia mengetahui persis kinerja serta risiko anak buahnya tersebut saat menangani jenazah terkait Covid-19.
"Kami berharap pemerintah pusat memperhatikan nasib mereka. Namun begitu, kami pun akan berusaha mencari dananya," kata Deni.
Bingung Dananya dari Mana
Wakil Direktur RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, membenarkan belum cairnya uang insentif untuk para petugas pemulasaraan jenazah kamar mayat.
Penyebabnya, kata Deni, uang insentif yang cair dari Kemenkes hanya untuk perawat.
Sementara untuk para petugas kamar mayat hingga kini tidak jelas kabarnya.
"Saya juga ikut prihatin hingga kini belum diketahui nasibnya.
Entah kenapa, saya juga tidak mengerti, yang dicairkan hanya untuk perawat tapi petugas kamar mayat tidak," kata Deni, Kamis (20/8).