Berita Viral
Jengkel Ditertawakan Fretilin, Ini yang Dilakukan TNI, Lawan pun Langsung Kocar-kacir
Pertempuran-pertempuran itu secara tidak langsung membentuk mental baja para prajurit angkatan perang Indonesia
Jengkel Ditertawakan Fretilin, Ini yang Dilakukan TNI, Lawan pun Langsung Kocar-kacir
TRIBUNJATENG.COM - Sudah tidak sekali dua kali Indonesia bersitegang dengan negara lain.
Ketegangan itu bahkan sering berbuah menjadi pertempuran.
Pertempuran-pertempuran itu secara tidak langsung membentuk mental baja para prajurit angkatan perang Indonesia.
Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente atau Fretilin, ialah gerakan perlawanan kemerdekaan Timor Timur saat Indonesia menginvasi bumi Lorosae pada 7 Desember 1975.
• Saat Ditemukan, Kondisi Mayat 1 Keluarga di Sukoharjo Ini Sangat Mengenaskan, 2 Bocah Ikut Dibunuh
• Jepang Kembangkan Toilet Umum Transparan, Duh. . . Bagaimana Cara Pakainya?
• Subsidi Gaji Rp 600.000, BPJS Ketenagakerjaan: Tahap Awal Akan Diberikan ke 7,5 Juta Karyawan
• Mulai Mewabah di Asia Tenggara, Ini Seluk Beluk Virus Corona D614G, 10 Kali Lebih Ganas
Merekalah bersama Tropaz yang pertama kali adu tembak dengan personil Yonif Linud 501 dan Grup-1 Kopassus ketika tentara Republik Indonesia itu menyerbu Dili dari langit.
Kalah akan persenjataan dan disiplin militer, perlawanan Fretilin berhasil dipatahkan walau di pihak ABRI (sekarang TNI) jatuh korban sebanyak 35 personil.
ABRI berhasil merebut Dili, maka para milisi Fretilin mundur teratur masuk hutan untuk mengkonsolidasi perlawanan selanjutnya.
Fretilin memilih Gunung Matebian sebagai benteng terakhir dan terkuat.
Butuh 3 tahun bagi mereka mempersiapkan pertahanan sekuat itu.
Di gunung Matebian, Fretilin memusatkan kekuatannya atau bisa dikatakan sangat kuat.
Mengutip J.Suryo Prabowo : Operasi Lawan Insurjensi, pertahanan Fretilin di gunung Matebian seperti level bermain video game saja, untuk pertahanan lapis pertama diisi oleh milisi yang tak terlatih untuk menghadapi gempuran ABRI nantinya.
Lapis berikutnya diisi oleh tentara didikan Tropaz yang sudah mendapat pelatihan militer dari negara Portugal.
Lapis ketiga barulah diisi satuan elite Fretilin yang sekaligus melindungi para pemimpinnya dan instalasi penting di sana.
Pihak ABRI juga tak mau ketinggalan, mereka bersiap untuk menyapu bersih Fretilin dengan mendatangkan berbagai persenjataan dari Amerika Serikat, termasuk pesawat anti-gerilya OV-10 Bronco.