Pilkada Serentak 2020
Saat Tukang Jahit 'Menantang' Anak Presiden, Bajo: Kami Bangga Sampai Tahap Ini
Pasangan tersebut berhasil memenuhi syarat mengantongi minimal 35.870 atau 8,5 persen jumlah suara sah Pemilu 2019
TRIBUNJATENG.COM - Bakal pasangan calon independen Pilkada Solo 2020 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) sudah mendapatkan tiket untuk ikut pemilihan kepala daerah di kota Solo, Jawa Tengah.
Pasangan tersebut berhasil memenuhi syarat mengantongi minimal 35.870 atau 8,5 persen jumlah suara sah Pemilu 2019.
Dukungan tersebut dibuktikan dengan surat tertulis dan fotokopi KTP. Selain syarat kuantitatif, pasangan calon independen juga harus memenuhi syarat kualitatif.
"Kalau kita jumlahkan dukungan tahap pertama dan dukungan perbaikan yang memenuhi syarat, totalnya ada 38.831 dukungan," kata Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, Jumat(21/8).
• Hasil Final Liga Eropa, Kejar Gol Cepat Inter Milan, Sevilla Raih Gelar Keenam Juara Eropa
• Polah Bos Karaoke saat Diingatkan Karyawannya Soal Protokol Kesehatan, Berakhir di Kantor Polisi
• Mau Buang Air Besar di Sungai, Pria Ini Tewas Diterkam Buaya
• Promo JSM Superindo 21-23 Agustus 2020, Diskon Akhir Pekan hingga 40 Persen, Simak Daftarnya
Nurul menyebut pasangan Bajo juga telah memenuhi syarat sebaran suara warga Solo. Bajo berhasil menggalang dukungan di lima kecamatan yang ada di Solo.
"Sehingga bapaslon dapat melakukan pendaftaran Pilwalkot pada tanggal 4-6 September besok," ujarnya.
Pasangan Bajo diusung oleh sekelompok masyarakat yang terhimpun dalam lembaga Tikus Pithi Hanata Baris.
Di tahap awal pengumpulan dukungan, Tikus Pithi menyetorkan 36.006 lembar KTP dan surat dukungan dari warga Solo.
Setelah melalui verifikasi administrasi dan verifikasi faktual, hanya 28.629 yang dinyatakan memenuhi syarat.
KPU memberi kesempatan bagi tim Bajo untuk melengkapi kekurangan sebanyak 7.241 dukungan. Bajo menyetor 21.063 berkas. Dari total berkas perbaikan itu hanya 16.700 dukungan yang lolos verifikasi administrasi. Setelah dilakukan verifikasi faktual, KPU menetapkan ada 10.202 yang memenuhi syarat.
Nurul merinci data sebaran 10.202 syarat dukungan baru yang dianggap memenuhi syarat (MS). Suara ini berasal dari lima kecamatan, yakni Laweyan (877 syarat dukungan), Serengan (1.001 syarat dukungan), Pasar Kliwon (636 syarat dukungan), Jebres (5.143 syarat dukungan), dan Banjarsari (2.545 syarat dukungan).
"Total syarat dukungan tambahan lolos administrasi untuk dilakukan verfak KPU sebanyak 16.700 syarat dukungan. Hasilnya 10.202 syarat dukungan dianggap MS," kata Nurul.
Bagyo sang tukang jahit mengatakan, pihaknya siap melawan bakal pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan, Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dalam Kontestasi Pilkada Solo 2020 nanti.
Bagyo yakin bahwa koalisi rakyat ini bakal bersatu untuk memenangkan pertarungan tersebut. "Sangat amat siap," kata dia.
Dia mengajak agar koalisi rakyat saling mengawal, mengingat perjuangan tidak mulus dan tidak mudah. "Konsolidasi rakyat jadi satu nyawiji memenangkan Bajo," papar dia.
Bagyo juga mengatakan, lolosnya mereka pada tahapan syarat minimal dukungan pasangan perseorangan Pilkada Solo 2020 merupakan sebuah kebanggaan.
Menurut dia, setelah ini akan melakukan konsolidasi kembali dengan rekannya FX Supardjo yang tidak lain adalah seorang ketua RW.
Mereka juga akan melakukan persiapan untuk pendaftaran 4-6 September 2020 nanti. Selain itu, memperkuat dukungan juga akan dilakukan.
"Ya kami bangga bisa sampai tahapan seperti ini dan maju sebagai calon," papar dia.
Soal target suara, pasangan Bajo ingin mengungguli lawannya yakni Gibran - Teguh yang diusung PDI Perjuangan 1 persen diatasnya. Misal target Gibran 80 persen, Bajo ingin diatasnya 1 persen. "Targetnya mengungguli yang disana (Gibran) 1 persen," papar dia.
"Koalisi rakyat saya yakin, ini akan jadi kemenangan rakyat," papar Bagyo.
Naik Kuda

Pasangan calon Independen Pilkada Solo 2020 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) berencana mendaftar pecalonannya ke KPU Solo dengan naik kuda. Bajo akan mendaftar ke KPU Solo sebagai calon independen di Pilkada Solo 2020.
Tahapan Pendaftaran bakal Paslon untuk Pilkada Solo 2020 sendiri akan dibuka pada 4-6 September 2020 mendatang. "Iya nanti biasa aja, sama rencana naik kuda nanti daftarnya," kata Bagyo.
Pihaknya tidak akan menggunakan kostum unik dan lain sebagainya. Rencana mendaftar hanya naik kuda dari kediaman di kawasan Penumping sampai kantor KPU Solo.
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka juga sudah mengucapkan selamat kepada paslon Bajo ini jika akhirnya mereka lolos verifikasi faktual. "Selamat berjuang, bertemu di tanggal 9 Desember (Pilkada 2020) nanti," ucap Gibran.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan hak konstitusional setiap warga negara untuk ikut berkontestasi dalam sebuah kompetisi Pilkada. Hal tersebut dikatakan Hasto merespon majunya calon Wali Kota Solo independen, Bajo.
"Di Solo bahwa demokrasi berupa kontestasi antar kandidat itu hak-haknya dijamin, hak konstitusional warga negaranya dijamin sehingga selain Mas Gibran ada juga pasangan independen ini merupakan hal yang sehat bagi demokrasi," kata Hasto.
Menurut Hasto, persaingan dalam demokrasi merupakan hal yang wajar, tak selalu melihat apa kendaraan politiknya, baik itu partai politik atau pun jalur perseorangan. Namun, Hasto menegaskan PDIP siap memenangkan calonnya Gibran Rakabuming di Pilkada Kota Solo siapa pun lawannya.
"Kontestasi ini memang diperlukan di dalam demokrasi yang sehat, sehingga baik calon dari luar, calon independen kami selalu menyatakan siap dan kunci kemenangan adalah soliditas partai dengan strategi gotong royong, maka semua bertanggung jawab," ujarnya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak tertarik mendukung pasangan calon independen Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo) dalam Pilkada Kota Solo. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih mengatakan, pasangan Bajo sejak awal banyak dipermasalahkan elemen masyarakat Solo karena ada dugaan dokumen tidak valid dan hal ini menjadi rawan masalah hukum ke depannya.
"Nampaknya teman-teman Solo juga tidak tertarik dengan pasangan ini karena rawan dimasalahkan secara hukum," papar Fikri.
Melihat kondisi tersebut dan keinginan kader PKS di Solo, maka Fikri memastikan PKS tidak akan mendukung pasangan independen itu untuk melawan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakoso di Pilkada Solo.
"Bila dukung pasangan ini, energi kami tidak di pemenangan. Nanti malah untuk menangkis masalah-masalah yang muncul saja," ucapnya.
Abdul Fikri Faqih mengatakan, sampai saat ini kader PKS di daerah masih menunggu perubahan sikap partai untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Solo. "Opsi lain adalah menggunakan 25 persen peluang maju dengan suara tanpa hitungan kursi untuk melawan Gibran," papar Fikri.
Menurut Fikri, jika dua opsi tersebut sampai batas akhir pendaftaran calon kepala daerah tidak tercapai, maka PKS akan bersikap tidak mendukung Gibran maupun calon independen Bagyo Wahyono.
"Kalau ternyata hingga 6 Desember tidak ada dinamika, ya pilihan kemungkinan abstain dan tidak mendukung kedua pasangan yang muncul sekarang," ujar Fikri.
Diketahui, jumlah kursi di DPRD Solo sebanyak 45 kursi, 30 kursi diraih PDIP, sisanya PKS 5 kursi, Gerindra, Golkar, PAN masing-masing 3 kursi dan PSI 1 kursi. Untuk memajukan calon, partai politik harus memenuhi syarat yaitu 20 persen dari total atau sembilan kursi. Namun, partai politik lainnya yang memiliki kursi di DPRD Solo telah menyatakan dukungan ke Gibran.
Pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menyebut kehadiran Bagyo Wahyono-FX Supardjo di Pilkada Kota Solo, hanya untuk menciptakan kesan demokrasi dalam pemilihan calon kepala daerah. "Dalam politik bukanlah sesuatu yang aneh. Sudah pernah saya katakan Gibran bisa lawan kotak kosong, bisa juga mendorong orang lain untuk maju agar Pilkada tak terkesan monoton dan agar terkesan demokratis," kata Ujang.
Menurut Ujang, drama mendorong seseorang untuk maju pilkada sudah menjadi pola umum, dan kerap dilakukan calon kepala daerah yang tidak memiliki tandingan. "Saya punya teman, di pilkada yang lalu dia maju lagi, karena dia incumbent, agar terlihat demokratis, maka dia carikan KTP untuk calon perorangan daftar Pilkada," papar Ujang.
Oleh sebab itu, Ujang berkeyakinan, pilkada kota Solo akan dimenangkan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa dengan mudah, apalagi ayahnya seorang Presiden Indonesia. "Bagyo itu lawan ringan dan mungkin saja Gibran menganggapnya hiburan. Jadi Gibran akan melenggang jadi wali kota Solo," papar Ujang. (tribun network/ton/ais/mam/sen/wly)