Berita Regional
Sebelum Subuh, Eko Driver Ojol Yogyakarta Ciut Nyali Lihat Pelaku Klitih Bawa Parang Kejar Pemotor
Aksi klitih atau kejahatan jalanan dengan motif yang tidak jelas diduga masih berkeliaran di Yogyakarta.
TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Aksi klitih atau kejahatan jalanan dengan motif yang tidak jelas diduga masih berkeliaran di Yogyakarta.
Pengalaman tersebut dialami Eko Setiawan.
Minggu pagi sesekitar pukul 04.00 WIB, driver Ojek Online (Ojol) ini memang waktu yang sering digunakan untuk ngalong atau berkeliling mencari orderan terdekat.
• Nella Kharisma Akhirnya Akui Sudah Pacaran dengan Dory Harsa Sejak 4 Bulan Lalu
• Respons Bupati Soal Pembunuhan Satu Keluarga di Baki Sukoharjo, Pelaku Jadi Joki Akun Ojol Korban
• Respons Kapolres Majalengka AKBP Bismo Soal Kecelakaan Maut di Tol Cipali Tewaskan 4 Penumpang Bus
• Viral Pria Magelang Hilang di Hutan Bambu Seusai Mandi di Sungai, Hanya Bisa Dilihat Ibunda
Entah sedang beruntung atau apes, lampu sepeda motornya kebetulan tidak berfungsi.
Eko sapaan akrabnya ini terpaksa tidak berangkat ngalong.
Namun, ia justru melihat sekelompok remaja membawa parang berkeliaran di sekitar Jalan A.M Sangaji, Yogyakarta.
Eko menduga kelompok remaja tersebut merupakan pelaku Klitih.
Melihat hal itu, dirinya merasa ciut nyali dan membiarkan kelompok tersebut melintas.
Pengalaman melihat para terduga klitih itu pun diunggah ke Facebook di grup GoJek Seputar Jogja.
Sekitar tujuh jam lebih postingannya mendapat mendapat 68 komentar oleh warganet.
"Cukup meresahkan tapi nek ketangkep terus kita ambil tindakan tegas yo salah maneh," tulis akun Tara Kurniawan.
Komentar lain juga muncul, "tenang saja, kl ada klitih kita cukup menghindar saja, kenapa? lha sudah jelas kl pelaku klitih itu dilindungi hukum kok, apalagi jika umur pelaku masih di bawah umur, dijamin bebas deh, negara kita sekarang sedang mulai membangun sistem yang kuat menang, yang lemah cukup diam," tulis pengguna Facebook Mas Aldo Aja.
Eko menceritakan kronologi terduga klitih pada Minggu pagi.
Pengakuannya, ada lima sepeda motor melaju dari arah selatan menuju ke arah utara di Jalan AM Sangaji, Yogyakarta.
Di depan warung Gudeg Yu Djum, ada dua orang sedang menunggu seseorang.