Berita Pati
Keluarga Korban Kericuhan Maut Pati Tak Terima Penjelasan Polisi
Keluarga dari Satriya Nugroho (20), korban tewas dari peristiwa pembacokan di Jalan Raya Pati-Gabus, menuntut para pelaku dihukum setimpal.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
“Karena jarak waktunya terlalu singkat."
"Adik saya pamit keluar rumah pukul 02.05, tidak sampai setengah jam kemudian saya sudah dapat kabar adik saya tewas."
"Logikanya, kalau ada pemalakan, menunggu sampai ada korban untuk dipalak pasti butuh waktu lama,” ujar dia.
Iwan mengatakan, pada malam sebelum kejadian, Satriya tengah bekerja sebagai juru parkir di kafe dekat rumah.
Ia bekerja sampai pukul 21.30, kemudian pergi ke rumah temannya untuk “ngopi”.
“Sekira pukul 2, ibu saya nyuruh Satriya pulang."
"Lalu saya WA."
"Pukul 02.05 dini hari dia pulang pakai motor sama temannya, tak lama kemudian terus pergi lagi."
"Saya tanya mau ke mana, katanya mau keluar jalan-jalan."
"Dia mau nonton balapan di jalan lingkar."
"Tapi ternyata di sana nggak ada balapan, lalu dia putar balik."
"Nah, di TKP tiba-tiba dia dapat serangan dari belakang,” kata dia.
Begitu mendapat kabar bahwa adiknya mendapat serangan, Iwan langsung meluncur ke TKP.
Namun, lokasi telah sepi ketika ia tiba.
Selanjutnya ia ke IGD RSUD Soewondo, dan di sana perawat memberi kabar bahwa Satriya sudah meninggal.