Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liga 1

Kisah Perjuangan Penggawa PSIS Semarang Asal Mijen Demak, Jual Sepeda Motor Demi Bisa Ikut Seleksi

Suatu ketika Joko Ribowo mendapat kabar PSMS Medan sedang membuka seleksi pemain.

TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL
Penjaga gawang PSIS Joko Ribowo 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Suatu ketika Joko Ribowo mendapat kabar PSMS Medan sedang membuka seleksi pemain.

Ia yang saat itu ingin mewujudkan cita-citanya sebagai pemain sepakbola ingin segera berangkat ke sana.

Tapi kondisi berkata lain, ia tak punya uang untuk beli tiket perjalanan.

Maklum, perjalanan Demak menuju ibukota Sumatera Utara itu harus ditempuh dengan perjalanan darat dan udara.

Hanya tersisa dua pilihan, melupakan kesempatan emas itu atau bertekad mengikutinya.

Dan Joko Ribowo memilih yang kedua.

Ia melakukan segala cara agar bisa mengikuti seleksi di tim berjuluk Ayam Kinantan itu.

Kali ini sepeda motor yang jadi korban.

Ia menjualnya untuk tambahan membeli tiket perjalanan ke Medan.

Ia akhirnya bisa sampai Medan.

Tapi, sekali lagi, rencana tak sesuai kenyataan.

Sesampai di sana, Joko Ribowo menelan kenyataan yang pahit.

Seleksi pemain ternyata sudah ditutup.

"Ya udah 3 bulan di sana numpang latihan," ceritanya saat dihubungi Tribunjateng.com dari Demak, Jumat, (28/8/2020).

Pengalaman itu, kata dia, adalah kisah perjuangan yang paling diingat dalam prosesnya menjadi pemain sepakbola profesional.

Pemain kelahiran Demak, 15 Maret 1989 itu menceritakan, selama menjadi pemain sepakbola, tak ada pengalaman sedih melanda dirinya.

"Lebih banyak pengalaman menyenangkan. Banyak sekali teman baru di dunia sepakbola dan alhamdulillah lebih ke rezeki bisa jadi pekerjaan kita," ujar pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang itu.

Mengawali karier sepakbola dengan bergabung di PSD Demak Junior 2003, kini nama Joko Ribowo sudah akrab di telinga pecinta sepakbola Indonesia.

Klub-klub yang pernah berlaga di liga 1 seperti Arema FC, Mitra Kukar, dan Persijap pernah membutuhkan jasanya.

Pemain yang saat kini membela PSIS Semarang itu berujar, fokus latihan adalah kunci utama bisa menembus klub liga 1.

Tidak tanggung-tanggung, pria asal Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak ini dulu rela menyebrang ke kota sebelah, Jepara, demi menimba ilmu sepakbola di SSB Putra Welahan sejak 1999.

Hasil jerih payah itu terbayarkan saat dia kini sudah menjadi kebanggaan warga Demak. Sebab ada satu warganya yang turut membela satu-satunya klub sepakbola Jawa Tengah yang berlaga di liga 1, yakni PSIS Semarang.

Kepada anak-anak muda Demak yang saat ini bercita-cita menjadi pemain sepakbola nasional, Joko berpesan harus disiplin latihan.

"Attitude dijaga dan jangan pernah bosa belajar," ucap pemain yang mengidalakn I Komang Putra tersebut.(yun).

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved