Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dedikasi Daryono, Satu-satunya Guru ASN Agama Budha di Semarang untuk Dunia Pendidikan

Dedikasi Daryono seorang guru Agama Budha asal Pakintelan Gunung Pati Semarang, yang juga sebagai ASN.

Penulis: budi susanto | Editor: sujarwo
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Daryono saat berada di salah satu Wihara di wilayah Kali Pepe Kecamatan Banyumanik Kota Semarang beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dedikasi Daryono seorang guru Agama Budha asal Pakintelan Gunung Pati Semarang, yang juga sebagai ASN, untuk dunia pendidikan tak bisa diragukan lagi.

Karena minimnya guru Agama Budha di Kota Semarang, ia rela memboyong keluarganya dari Pulau Dewata Bali menuju ke Semarang.

Bahkan kini Daryono menjadi satu-satunya guru ASN Agama Budha yang ada di Kota Lumpia.

Sebelum diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tak jarang ia harus hilir mudik mendatangi satu sekolah ke sekolah lainya untuk menularkan ilmu agama.

Pria yang memiliki usia kurang dari 40 tahun itu, awalnya menjadi pengajar ASN Agama Budha di Bali sejak 2004 silam.

Karena mendengar minimnya guru Agama Budha di Kota Semarang ia tergerak, dan berniat hijrah ke Kota Semarang.

Diceritakan lelaki ramah dan berpawakan tubuh gempal tersebut, saat di Pulau Bali ia sudah menjadi ASN.

"Karena mendengar minimnya guru Agama Budha di Semarang, saya mengajukan pindah ke pemerintah setempat menuju Semarang," jelasnya, Minggu (30/8/2020).

Ia mengaku mendengar informasi tersebut dari rekan istrinya yang juga mengajar Agama Budha di Semarang.

"Rekan istri saya mengajar di Semarang waktu itu, dan ia mau pensiun karena usia," paparnya.

Berangkat dari hal tersebut, Daryono pun memutuskan hijrah. Pengajuan pindah yang ia ajukan pada 2014 pun akhirnya disetujui, dan Daryono pindah ke Semarang pada 2015.

Pekerjaan sang istri sebagai Dosen di salah satu Universitas di Bali pun harus direlakan karena ikut Daryono ke Semarang.

"Saya ke sini bersama istri dan tiga anak saya, mereka ikut hijrah karena mendukung cita-cita saya untuk memberikan ilmu ke pelajar," jelasnya.

Daryono menerangkan, di Bali ia mengajar selama 12 tahun dan di Semarang kurang dari 5 tahun.

Jika di Bali banyak murid yang ia ajar, di Semarang kurang dari 30 siswa yang mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh Daryono setiap tahunnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved