La Liga Spanyol 2021
Diketuai Messi, ini 5 Pemberontak Barcelona, Bolos Rapid Test hingga Kritik Tajam Singgung DNA Klub
Diketuai Messi, ini 5 Pemberontak Barcelona, Bolos Rapid Test hingga Kritik Tajam Singgung DNA Klub
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Dikomandoi Lionel Messi, ini 5 Pemberontak Barcelona, Bolos Rapid Test hingga Kritik Tajam Singgung DNA Klub
TRIBUNJATENG.COM - Pemain-pemain bengal Barcelona mulai menunjukkan kritik tajam ke El Barca.
Gerakan pembangkangan ini diawali oleh Lionel Messi yang mengirim fax ke Barcelona yang berisi keinginan untuk hengkang.
Disusul kemudian, beberapa pemain, termasuk Messi enggan mengikuti rapid tes Corona sebelum latihan perdana El Barca.
Mereka yang tak datang ikut rapid test disinyalir tak masuk dalam rencana skuad pelatih anyar Barcelona, Ronald Koeman.
• Putra Cantrang FC Juarai Piala PSSI Kota Tegal
• BREAKING NEWS: Mobil Tabrak Taman Tugu Muda Semarang, Sopir Meninggal Diduga Serangan Jantung
• Pengamat Sepak Bola Spanyol Sebut Bartomeu dan Ronald Koeman Bersekongkol Usir Messi dari Barcelona
• Jelang Pendaftraan, KPU Demak: Dua Paslon Sudah Koordinasi ke KPU
Pemain yang bolos rapid test adalah Lionel Messi, Luis Suarez, Arturo Vidal, Ivan Rakitic, dan Samuel Umtiti.
Tak hanya itu, gelandang Barcelona, Arturo Vidal juga terang-terangan berbicara keras mengenai klubnya.
Kritik Vidal dimulai dari perjalanan menyakitkan Barca di Liga Champions akibat digilas Bayern Muenchen 2-8 di perempat final.
"Sungguh menyakitkan tidak berada di final dan mengingat bagaimana itu terjadi," katanya dalam kanal Youtube, dikutip dari Sport.es, Senin (31/8/2020).
"Kami kalah dari lawan yang terorganisasi dengan mentalitas pemenang dan pemain-pemain yang siap secara fisik, serta sistem permainan yang kuat."
"Saat Anda lemah dalam pikiran dan energi, hal seperti itu bisa terjadi, dan kami mengalaminya," kata Vidal.
Eks pemain Juventus itu menilai penyebab krisis prestasi Barcelona musim lalu bukan cuma soal materi pemain.
Dia pun menyemprot peran klub yang besar untuk kemunduran ini.
Kehadiran pelatih baru dan kebijakan membuang pemain-pemain penting yang dianggap sudah tidak berguna dan dinilai bukan solusi agar klub menjadi lebih baik.
"Jelas ini lebih besar dari pemain."