Berita Video
Video Biduan Dangdut Turun ke Jalan 'Goyang' Kantor Bupati Kudus
Tak terkecuali biduan dangdut yang tidak bisa bekerja itu ikut menyanyi dan berjoget di alun-alun simpang tujuh Kudus
Penulis: raka f pujangga | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Berikut ini video biduan dangdut turun ke jalan 'goyang' Kantor Bupati Kudus.
Tak bisa manggung, ratusan pekerja seni dangdut menggeruduk Kantor Bupati Kudus, Senin (31/8/2020).
Tak terkecuali biduan dangdut yang tidak bisa bekerja itu ikut menyanyi dan berjoget di alun-alun simpang tujuh Kudus.
Satu di antaranya Intan Oktavia (17), warga Kudus, mengatakan, sejak sepi job tidak bisa berbuat apa-apa.
Dia sempat terbantu perekonomiannya karena bekerja menjadi sales promotion girl (SPG) selama empat bulan terakhir.
"Sejak bulan Februari nggak bisa manggung, akhirnya saya empat bulan jadi SPG madu. Tapi sekarang sudah nggak lagi," ujar dia.
Menurutnya, bekerja sebagai biduan dangdut lebih menyenangkan karena hobinya adalah menyanyi.
Dalam sekali pentas, dia bisa mendapatkan honor sebesar Rp 350 ribu. Jumlah itu belum termasuk saweran yang bisa diperoleh penyanyi dangdut.
"Belum dihitung sawerannya saja bisa sampai Rp 500 ribu sekali manggung," ujar dia.
Minimal dalam sebulan, dia bisa manggung sebanyak dua kali. Jika ramai job bisa lebih dari itu.
"Sebulan paling sedikit job itu dua kali sekarang sejak corona tidak ada sama sekali," jelas dia.
Sementara itu, warga Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Ana Maria (30) membawa 50 orang biduan dangdut Sania Palupi untuk ikut berunjuk rasa di sana.
Dia mengaku sedih selama enam bulan tidak ada pemasukan sama sekali sejak pandemi corona berlangsung.
"Sebulan biasanya tiga kali job, sekarang tidak ada job sama sekali. Padahal sekalinya ada job itu honornya lumayan, minimal Rp 1 juta," ujar dia.
Dia menceritakan, selama ini kesulitan memperoleh pekerjaan karena tidak boleh ada keramaian.