Berta Viral
Tak Punya Biaya Persalinan, Pasangan Ini Diminta Rumah Sakit Jual Bayinya, Dihargai Segini
Keadaan mereka makin sulit setelah pabrik sepatu tempat anak tertua mereka bekerja harus ditutup karena wabah virus corona
TRIBUNJATENG.COM - Pasangan di India mengklaim, mereka diminta rumah sakit menjual bayi karena tidak punya uang sebesar Rp 7 juta.
Shiv Charan dan istrinya, Babita, berutang 35.000 rupee IRp 7 juta) setelah sang istri melahirkan secara caesar di rumah sakit Agra.
Karena mereka tak punya uang sebesar itu, mengingat pekerjaan Shiv adalah penarik becak, maka mereka diminta rumah sakit menjual bayi mereka.
• Ingat Budi Cahyono Penampar Perawat di Semarang? Dia Dituntut 10 Bulan Penjara
• Promo Superindo Terbaru, Diskon Hari Kerja 31 Agustus 2020 - 3 September 2020
• Hotman Paris Izinkan Anaknya Menikah Dengan Nikita Mirzani Tapi Harus Mau Satu Syarat Ini
• Sakit Hati Dibangunkan Pakai Kaki dan Disuruh Mengepel, Henik Bunuh Teman Kantor Pakai Pisau
Berdasarkan klaim mereka yang diberitakan Times of India, pihak rumah sakit bersedia "membeli" anak mereka 100.000 rupee (Rp 20,2 juta).
Manajer Seema Gupta kemudian mengklairifikasi dengan menyatakan, pasangan itu "menyerahkan" anak mereka untuk diadopsi, dengan keduanya sudah meneken kesepakatan.

Sebelum Babita melahirkan, suami istri itu disebut sudah mempunyai lima anak, dengan penghasilan Shiv sebagai penarik becak hanyalah 100 rupee (Rp 20.000) per hari.
Keadaan mereka makin sulit setelah pabrik sepatu tempat anak tertua mereka bekerja harus ditutup karena wabah virus corona.
Karena itu ketika rumah sakit menagih biaya persalinan, mereka tidak bisa membayarnya sehingga mereka dipaksa jual bayi mereka.
Dilansir Daily Mail Selasa (1/9/2020), setelah kisah mereka menjadi viral, perempuan berusia 36 tahun itu ingin anaknya kembali.
Mereka juga menyatakan, meski rumah sakit mengklaim dokumen penyerahan itu telah rampung, keduanya hanya membubuhkan cap jempol seraya mengaku tak bisa baca dan tulis.
Pejabat kehakiman setempat Prahbu N Singh menuturkan, pihaknya bakal menyelidiki kasus ini dan menjanjikan hukuman jika rumah sakit terbukti bersalah.
Diyakini, anak-anak yang "dibeli" dari orangtua mereka di bangsal persalinan bakal "dijual" ke pasangan yang berniat mengadopsinya.
Aktivis anak menerangkan, dugaan perdagangan bayi tersebut sama sekali tidak memenuhi syarat hukum jika ada orang yang hendak mengadopsinya.
Di "Negeri Bollwyood", ada keluarga yang sudah menunggu lama untuk mempunyai anak, dengan jumlah permintaan adopsi meningkat hingga tujuh banding satu.
Meski begitu, pemerintah India sudah melontarkan peringatan mereka tidak ingin ada kasus perdagangan manusia berkedok "pembelian anak". (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Punya Uang Rp 7 Juta, Pasangan Ini Diminta Rumah Sakit Jual Bayi Mereka