Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona

Jubir Satgas Corona: Penanganan Pandemi Corona bukan Hanya Tugas Pemerintah Tapi juga Masyarakat

Ada penambahan pasien yang positif virus corona dalam jumlah yang sangat signifikan, yakni ada 3.622 kasus baru Covid-19.

Dinas Kesehatan Wonosobo/ update corona hari ini
Update Corona Wonosobo Selasa 25 Agustus 2020: 186 Positif Covid-19 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa masih terjadi penularan virus corona di Indonesia hingga hari ini, Kamis (3/9). Akibatnya, jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah. 

Ada penambahan pasien yang positif virus corona dalam jumlah yang sangat signifikan, yakni ada 3.622 kasus baru Covid-19.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 kini mencapai 184.268 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020. 

Meski jumlah kasus terus meningkat, pemerintah berupaya menumbuhkan harapan dengan mengumumkan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh. Dalam sehari, diketahui ada penambahan 2.084 pasien yang dianggap sembuh.

Sehingga, total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona kini ada 132.055 orang.

Akan tetapi, masih ada kabar duka dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam periode 2 - 3 September 2020, ada penambahan 134 pasien Covid-19 yang tutup usia. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi pasien Covid-19 meninggal dalam sehari. Adapun, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 7.750 orang. 

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menuturkan pemerintah sebenarnya sudah bisa mengendalikan kasus meski awalnya tidak siap.

"Pada saat awalnya, Indonesia tidak siap menghadapi pandemi ini dan dengan berjalannya waktu, beberapa bulan awal, kita semua telah berhasil mengendalikan dan menekan kasus," kata Wiku dalam jumpa pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/9).

"Namun beberapa minggu terakhir ini terlihat peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan dan ini semua tentunya, yang dulunya kita bisa kendalikan, sekarang terjadi kondisi yang mengkhawatirkan," imbuhnya.

Menurut Wiku, kondisi ini menunjukkan upaya menangani pandemi Corona belum konsisten. Dia menyebut ini bukan hanya jadi tugas pemerintah, tapi juga masyarakat.

"Apa artinya ini semua? Ini semua artinya kita belum berhasil menekan dan mencegah penularan secara konsisten secara nasional. Ini jadi tugas kita semua, bukan hanya pemerintah, tapi juga seluruh warga masyarakat, agar betul-betul dapat patuh menerapkan kedisiplinan, protokol kesehatan baik individu maupun masyarakat secara kolektif," papar Wiku.

Rumah Sakit Makin Penuh

Di sisi lain,  Satuan Tugas Covid-19 mendapatkan informasi dari Kementerian Kesehatan terkait kondisi rumah sakit yang saat ini semakin penuh.

Satgas pun meminta agar pasien corona dengan gejala ringan hingga sedang dipindahkan dari rumah sakit ke karantina terpusat di setiap daerah.

"Kami ingin sampaikan tentang kondisi dari perkembangan terkini terkait kecukupan tempat tidur ruang isolasi maupun ICU.

Secara nasional, data dari Kemenkes menunjukkan adanya peningkatan keterpakaian tempat tidur isolasi di bulan Agustus dan September dibanding Juli," kata Prof Wiku Adisasmito.

Berdasarkan grafik kapasitas tempat tidur isolasi yang ditunjukkan Satgas Covid-19, terlihat memang ada peningkatan jumlah pasien rawat inap rumah sakit dari bulan Juli sebanyak 17.821 meningkat pada hari ini (kemarin, Red) hingga total 19.457.

Wiku juga memaparkan persentase keterpakaian tempat tidur yang paling tinggi ada di Provinsi Bali dan mengikuti setelahnya adalah DKI Jakarta.

"Persentase keterpakaian tempat tidur yang paling tinggi sampai saat ini ada di Provinsi Bali, DKI Jakarta, Kaltim, dan Jawa Tengah," ucapnya.

Kemudian Wiku menyampaikan terkait persentase keterpakaian ICU dengan pasien yang dirawat yang paling banyak, yakni DKI Jakarta. Lalu mengikuti setelahnya NTB, Papua, dan Kalimantan Selatan.

"Sedangkan persentase keterpakaian ICU dengan pasien yang dirawat per provinsi paling banyak ada di Provinsi DKI Jakarta, NTB, Papua, dan Kalimantan Selatan," ujarnya.

Wiku pun meminta agar rumah sakit di setiap provinsi tidak sampai melebih 60 persen kapasitas. Menurutnya, pihak rumah sakit bisa merujuk pasien dengan gejala ringan hingga sedang ke lokasi karantina demi menghindari rumah sakit melebihi kapasitas.

"Khususnya tempat tidur isolasi dan ICU dengan cara lakukan redistribusi dari pasien pasiennya agar seluruh RS rujukan di wilayah tersebut tidak melebihi 60 persen. Kasus ringan dan sedang dapat dipindahkan ke karantina terpusat seperti di Wisma Atlet untuk DKI Jakarta," ungkap Wiku. (den/dtc/kpc/aji)

Prakiraan Cuaca Pati Hari Ini Jumat 4 September 2020

Hendi-Ita Jumatan di Masjid Baiturrahman Sebelum Mendaftar ke KPU Kota Semarang

Ini Sejumlah Sektor Perubahan yang Diusung One Krisnata-Muhammad Fajri di Pilkada Klaten 2020

Pilkada Demak 2020, Paslon Mugi Hebad Mendaftar ke KPU Demak Hari Ini

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved