Berita Regional
Respons Pemerintah Soal Laporan Pentagon Amerika Sebut Indonesia Akan Jadi Pangkalan Militer China
Pemerintah Republik Indonesia (RI) di bawah Presiden Jokowi menolak wilayah NKRI dijadikan pangkalan militer negara manapun, termasuk China.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia (RI) di bawah Presiden Jokowi menolak wilayah NKRI dijadikan pangkalan militer negara manapun, termasuk China.
Penolakan pemerintah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi.
Retno menegaskan penolakan sesuai prinsip politik luar negeri Indonesia.
• Sakit Hati Pacar Keluar Malam dengan Pria Lain, AS Bunuh Anak Pacar Digantung di Pohon Sawit
• Makna Tersirat Baju Lurik yang Dipakai Gibran-Teguh Saat Daftar di KPU, Pemerhati: Bukan Khas Solo
• BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Jalan Sultan Agung Semarang 2 Truk 2 Motor, 1 Pemotor Meninggal
• Detik-detik Kecelakaan Maut di Jalan Sultan Agung Semarang, Pak RT Nungky Tewas
“Wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun,” tegas Menlu dalam konferensi pers, Jumat (4/9/2020).
Jubir Kemenlu, Teuku Faizasyah mengingatkan negara-negara lain untuk menahan diri dan menghindari timbulnya ketegangan yang menyebabkan instabilitas di kawasan.
“Indonesia menggarisbawahi Laut China Selatan harus menjadi laut perdamaian dan juga menggarisbawahi pemanfaat Laut China Selatan harus senantiasa berpedoman pada Unclos,” ujarnya.
Laporan departemen pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut China berupaya kembangkan jaringan logistik militer di kawasan Samudra Hindia.
Laporan Pentagon ‘Military and Security Development Involving the People’s Republic of China 2020’ itu menyebut Indonesia menjadi satu di antara lokasi fasilitas militer China.
Bukan hanya Indonesia, negara lain juga disasar seperti Myanmar, Thailand, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, Tajikistan, Namibia, Vanuatu dan Kepulauan Solomon.
Bahkan Kamboja disebut sudah menandatangani perjanjian rahasia yang memungkinkan militernya dipakai China.
Menlu Retno kembali memastikan wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Hillary Brigita Lasut mengaku pihaknya belum mendapat informasi mengenai isu China akan mendirikan pangkalan militer di Indonesia.
"Saya baru mendengar tentang ini, dan belum ada informasi apapun atau diskusi apapun mengenai hal ini," ujar Hillary.
Dalam laporan 200 halaman yang disampaikan pada Selasa (1/9/2020) lalu juga menyebutkan beberapa negara yang akan dijadikan pangkalan logistik oleh China.
Laporan Pentagon juga menyebutkan, pangkalan yang ada di Djibouti, Afrika Timur, untuk kepentingan China di Pangkalan Angkatan Laut Ream, Kamboja.