Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Travel

Sendang Asih, Pantai Baru di Kendal yang Asri, Pengunjung Dimanjakan Hamparan Padi Pohon Cemara

Meski pantai identik dengan pesisir, ada sebuah pantai baru di Kabupaten Kendal yang menyuguhkan suasana sejuk dan asri

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Berwisata di sebuah pantai nampaknya tak selamanya disuguhkan dengan suasana panas terik matahari.

Meski pantai identik dengan pesisir, ada sebuah pantai baru di Kabupaten Kendal yang menyuguhkan suasana sejuk dan asri tanpa harus menghilangkan khas pasir pantai.

Tempat itu tergolong cukup baru bernama Pantai Sendang Asih.

Tempat wisata yang memiliki panjang bibir pantai mencapai 600 meter itu terletak di Barat Laut Kendal tepatnya di Desa Sendang Sikucing Kecamatan Rowosari.

Khofifah Jatuhkan Sanksi Tak Terima 6 Bulan Gaji Pada Bupati Jember Faida, Ini Alasannya

1 Pelaku Perampokan Rp 300 Juta di Banyumas Ditangkap di Daerah Wangon, 2 Masih Buron

Kisah Bayi Dibuang di Depan Warung di Kudus Berakhir Bahagia, Kini Diadopsi Perawat Puskesmas

Daeng Koro, Pecatan Kopassus Keluar Penjara Gabung Kelompok Teroris Jadi Panglima Laskar Jihad

Untuk masuk ke lokasi pantai Sendang Asih, pengunjung akan menempuh jalan desa sepanjang 800-an meter dari pertigaan menuju Pantai Sendang Sikucing.

Dengan kondisi jalan yang sedikit menantang, pengunjung akan dimanjakan dengan indahnya pemandangan alam berupa tanaman padi maupun sayuran yang berada di pinggiran jalan hingga pintu masuk pantai.

Asri kan, hanya berjarak 50-100 meter dari bibir pantai sudah tumbuh tanaman padi yang subur.

Tak hanya itu, pantai ini juga memiliki pepohonan cemara yang rindang sepanjang pantai. Pun memiliki alam yang alami dan belum banyak tersentuh oleh manusia.

Pengelola Pantai Sendang Asih, Heny Endang Setiyowati, menuturkan Sendang Asih pada awalnya merupakan pantai yang tak tersentuh manusia. Bahkan tak ada akses kendaraan untuk sampai ke tempat itu.

Kata Heny, pada 2007 lalu, ia dan sang suami mulai merintis dengan melakukan sedikit pembenahan pada pantai.

Ribuan tanaman cemara ditanam, akses jalan dibuat, serta menata berbagai fasilitas umum seperti toilet dan tempat parkir.

Pada 2012, pantai tersebut mulai dibuka untuk umum dengan segala persiapan yang ada dengan sebutan Pantai Baru Sendang Asih. Saat itu, pengunjung dibebaskan retribusi tiket dengan harapan masyarakat bisa melihat langsung keasrian pantai ini.

"Sebenarnya suami saya dapat masukan banyak nama. Ada Pantai Dewandaru, Pantai Alam Indah, Pantai Ceria dan lain-lain.

Akhirnya diputuskan untuk memakai Pantai Baru Sendang Asih yang kini diubah menjadi Pantai Sendang Asih," terangnya kepada tribunjateng.com, Selasa (8/9/2020).

Heny mengungkapkan, nama Sendang diambil dari Sendang Sikucing, sedangkan nama Asih diharapkan pengunjung tempat wisata nantinya dapat saling mengasihi baik keluarga, teman maupun pasangan. Ia juga berharap dengan nama yang "jawani" itu dapat selalu diingat masyarakat hingga ke berbagai daerah.

Perbaikan Pantai Sendang Asih dilakukan tanpa mengurangi konsep alam yang telah ada. Pihaknya hanya menambahkan pohon cemara dan beberapa pohon lainnya guna menambah suasana asri nan sejuk.

"Rencananya juga mau buat resor untuk tempat istirahat pengunjung. Ada lagi wahana tempat bermain anak-anak. Konsepnya nanti buat outbond anak-anak TK, SD untuk pembelajaran di luar. Kita sedang bekerjasama dengan Pemda untuk memperbaiki akses masuk guna meningkatkan jumlah wisatawan di Kendal," terangnya.

Petugas Pantai Sendang Asih, Ahmad Totok Hariyanto, menjelaskan pasca pandemi covid-19, pantai yang berjejeran dengan Pantai Sendang Sikucing itu buka setiap pukul 06.00 - 18.00 WIB. Progres pengunjungnya pun terbilang cukup menjanjikan dengan rata-rata pengunjung saat weekand mencapai puluhan ribu orang.

Harga tiket yang dibandrol juga cukup terjangkau hanya Rp 5.000 per orang sudah free tempat parkir. Bagi anak-anak di bawah usia 15 tahun dibebaskan dari retribusi tiket.

Pantai ini banyak diminati masyarakat saat pagi dan sore hari. Rata-rata mereka ingin melihat dan mendokumentasikan fenomena sunrise maupun sunset.

"Kalau sore yang paling ramai. Ada juga pengunjung yang berniat untuk camping dan berkegiatan organisasi. Kita terbuka," terangnya.

Satu keunikan lain yang ada di pantai ini, keakraban nelayan dan pengunjung saat bermain air di pantai. Pengunjung disuguhkan oleh pemandangan nelayan yang mencari ikan di sekitarnya. Otomatis bisa melihat langsung proses bagaimana nelayan mencari ikan secara dekat.

Selain itu, layaknya pantai-pantai lain, juga sudah disediakan fasilitas sewa tikar, ban renang, serta sewa mobil ATV. Pemandangan tanaman padi yang membentang hingga batas pintu masuk pantai pun tak luput dari mata pengunjung.

"Adanya tanaman padi menandakan bahwa tanah di sekitar pantai subur. Kemudian komunitas bisa berkegiatan di dalam dengan mematuhi protokol kesehatan. Aneka jenis makanan juga tak usah diambil pusing. Selain warung yang menjadi mitra pengelola, juga ada beberapa pedagang kaki lima yang menunya tidak sama dengan pedagang warungan diperbolehkan masuk dengan komitmen kebersihan lingkungan sekitar," ujarnya.

Seorang pengunjung, Farid Hermawan mengapresiasi keasrian pantai Sendang Asih. Dengan suasana yang sejuk, pihaknya pun mengadakan kegiatan bersepeda di lokasi pantai.

Tak tanggung-tanggung, 45 pesepeda di komunitasnya diajak untuk bisa berkegiatan di pantai Sendang Asih.

"Kita juga adakan kegiatan sprint sepeda di pasir pantai. Kebetulan suasana pantai memang sejuk dan cocok untuk kegiatan," tutupnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved