Warga Kebumen Tak Perlu Repot Bayar PBB, Cukup Datang ke Bank Gunakan QRIS
Warga Kabupaten Kebumen tidak perlu repot lagi membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: sujarwo
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Warga Kabupaten Kebumen tidak perlu repot lagi membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Kini masyarakat membayar PBB cukup melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan inovasi Bank Jateng Cabang Kebumen bersama Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kebumen.
Inovasi tersebut dirilis langsung oleh Bupati KH Yazid Mahfudz, di ruang Arungbinang Komplek Rumah Dinas Bupati Kebumen, Kamis (10/9/2020).
Pemimpin Bank Jateng Cabang Kebumen HS Yudiantoro, QRIS menjadi alternatif pembayaran yang mempermudah wajib pajak dalam membayar pajak daerah tanpa harus mengantre di Kantor Bank.
Sebab, wajib pajak bisa langsung mengakses QR Code dan langsung
membayar dengan scan QR Code melalui kanal pembayaran yang telah disediakan.
"Bank Jateng siap memfasilitasi segala macam pembayaran, termasuk pembayaran pajak daerah menggunakan QRIS yang mana menjadi salah satu
program dari Bank Indonesia," ujarnya.
Sementara itu,Bupati Yazid Mahfudz mengatakan QRIS tak hanya sebagai inovasi yang mengikuti perkembangan era digital saat.
Namun juga sebagai salah satu solusi dalam pembayaran tanpa kontak fisik di era pandemi.
"QRIS dapat digadang bisa berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi digital khususnya di Kabupaten Kebumen," kata Yazid Mahfudz.
Bagi pemerintah daerah, lanjut Bupati, QRIS dapat membantu merekam transaksi penerimaan keuangan daerah.
Sebagai metode pembayaran pajak daerah, QRIS merupakan sistem pembayaran yang inovatif dan inklusif.
"Ini dapat memperluas pembayaran non tunai yang universal, mudah, aman, efisien dan Iancar," ujarnya.
Bupati sangat menyambut baik kehadiran QRIS ini. Tren ini diperkirakan menjadi budaya baru dalam melakukan pembayaran.
"Tren ini di perkirakan menjadi budaya baru dalam melakukan pembayaran sehingga kedepan penggunaan uang tunai semakin berkurang," tandasnya. (*)