Virus Corona Jateng
Kepala Manyung Bu Fat Semarang Jadi Klaster Baru Covid, 25 Orang Diswab, Bagaimana Nasib Pengunjung?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menjelaskan, satu karyawan di rumah makan tersebut dirawat di rumah sakit
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Untuk tracking terhadap pembeli, Hakam mengimbau kepada masyarakat yang berkunjung ke rumah makan tersebut dalam dua minggu terakhir dan mengalami gejala untuk datang ke puskesmas terdekat agar dilakukan pemeriksaan.
"Pengunjung rumah makan, kalau dia menyodorkan diri ke Puskesmas akan kami swab," tambahnya.
Dia tidak mengetahui secara pasti bagaimana penularan Covid-19 di rumah makan tersebut.
Saat ini rumah makan itu telah ditutup dan dilakukan sterilisasi.
"Ketika sudah sudah steril, silakan kalau mau beroperasi lagi," ucapnya.
Temuan baru ini menjadi tambahan klaster penyebaran covid-19.
Hakam menyebut, sejauh ini sudah ada lebih dari 40 klaster penularan di Kota Semarang.
Beberapa klaster yang masih aktif terjadi penularan antara lain klaster perusahaan, tenaga kesehatan (nakes), dan pasar tradisional.
Beberapa hari terakhir ini angka kasus Covid-19 di Kota Semarang memang mengalami kenaikan.
Hingga Jumat (11/9/2020) pukul 13.00, ada 556 kasus aktif.
Petugas Dinas Kesehatan terus melakukan penelusuran terhadap kontak erat dari klaster yang masih aktif.
Pihaknya juga menyasar kelompok rentan.
"Dua minggu ini pasien-pasien suspek di puskesmas sudah kami swab.
Kalau ditemukan secara cepat mereka tidak sampai masuk ke RS karena sudah diketahui sejak dini.
Mereka bisa isolasi mandiri di rumah," paparnya.