Virus Corona Jateng
Kepala Manyung Bu Fat Semarang Klaster Baru Covid-19, Dinkes: Kami Tracking Ketemu yang Lain
Teman-teman Dinkes dapat notifikasi hasil, kemudian kami tracking ketemu yang lain," terang Hakam, Jumat (11/9)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Saat ini rumah makan itu telah ditutup sementara dan dilakukan sterilisasi.
"Ketika sudah sudah steril, silakan kalau mau beroperasi lagi," ucapnya.
Temuan baru ini menjadi tambahan klaster penyebaran Covid-19.
Hakam menyebut, sejuah ini sudah ada lebih dari 40 klaster penularan di Kota Semarang.
Beberapa klaster yang masih aktif terjadi penularan, antara lain klaster perusahaan, tenaga kesehatan (nakes), dan pasar tradisional.
Beberapa hari terakhir ini angka kasus Covid-19 di Kota Semarang memang mengalami kenaikan. Hingga Jumat (11/9) pukul 13.00, ada 556 kasus aktif.
Petugas Dinas Kesehatan terus melakukan penelusuran terhadap kontak erat dari klaster yang masih aktif. Pihaknya juga menyasar kelompok rentan.
"Dua minggu ini pasien-pasien suspek di Puskesmas sudah kami swab.
Kalau ditemukan secara cepat mereka tidak sampai masuk ke RS karena sudah diketahui sejak dini. Mereka bisa isolasi mandiri di rumah," paparnya.
Sementara itu, Lurah Krobokan, Sarno, membenarkan informasi ada 18 orang yang terpapar Covid-19 terkait klaster Rumah Makan Kepala Manyung Bu Fat.
Menurutnya, dari 18 orang itu saat ini ada yang dirawat di rumah sakit dan ada yang dikarantina di rumah dinas Wali Kota Semarang.
"Setelah positif (Covid-19) 18 (orang), kemudian ditarik ke rumah dinas (dikarantina). Informasi kondisinya baik, yang di rumah sakit juga," kata Sarno kepada wartawan di rumahnya, Jumat.
Ia menjelaskan warung tersebut sudah ditutup sementara dan disinfeksi, begitu juga di wilayah kelurahannya juga rutin dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Penyemprotan ini untuk pencegahan karena di Krobokan meningkat. Perlu diadakan minimal sehari dua kali. Kami ada sistem Jaga Tangga dan Kampung Candi Hebat," kata Sarno, seperti dikutip detikcom.
Sarno juga menjelaskan soal kondisi warung tersebut memang sudah ada tempat cuci tangan namun belum ada yang mengarahkan.
Bahkan tempat duduk terkadang tidak jaga jarak. "Di warung Bu Fat sudah dilakukan (protokol kesehatan) tapi belum sempurna, belum ada petugas dan belum menunjukkan tempat duduk yang berjarak," ujarnya. (eyf/dtc)