Berita Sukoharjo
Disabet Sajam Orang Bercadar, PSHT Sukoharjo: Anggota Kami Diserang Saat Masih Berkendara
Pihak Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengungkap ciri dari pelaku penyerangan 10 orang pesilat PSHT di Kabupaten Sukoharjo.
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Pihak Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengungkap ciri dari pelaku penyerangan 10 orang pesilat PSHT di Kabupaten Sukoharjo.
Peristiwa ini terjadi di di Jalan Slamet Riyadi tepatnya depan depan kampus STIE AAS di Dukuh Windan, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Selasa (15/9/2020) dini hari.
Menurut Humas PSHT Sukoharjo Marjono, peristiwa tersebut terjadi begitu cepat yang menimpa anggota PSHT Parluh 16.
• 10 Pesilat PSHT di Sukoharjo Diserang Sekelompok Orang Bercadar, 2 Pesilat Luka
• Bubarkan Massa PSHT di Manahan Solo, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan
• Merasa Ditikam Negara-negara Arab, Hamas dan Fatah Bersatu Bentuk Satu Kepemimpinan di Palestina
• Joko Widodo Masuk Tim Pemenangan, Gibran: Itu Beda Orang, Bukan Bapak Saya
"Sepertinya kelompok tersebut memang sudah mengincar orang dengan atribut seperti kami," katanya, kepada TribunSolo.com, Rabu (16/9/2020).
"Jadi saat ada anggota kami PSHT melintas itu, langsung diserang," imbuhnya.
Marjono menerangkan, penyerangan terjadi saat korban dan penyerang masih berada di atas motor.
"Tidak turun motor terus diserang, tapi saat masih berkendara," jelasnya.
Mereka diserang dengan menggunakan senjata tajam (sajam).
Dikatakan, ada 10 orang pesilat PSHT yang mendapat serangan sekelompok bercadar dengan membawa sajam tersebut.
Delapan orang anggota PSHT Parluh 16 itu dapat menghindari serangan, namun dua orang mendapatkan luka sabetan di bagian punggung.
Korban diketahui berinisial YY (20) warga Kabupaten Boyolali, dan R (20) warga Sukoharjo sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit.
"Informasi yang saya terima, YY sudah diperbolehkan pulang, kalau yang R kita masih konfirmasi lagi," jelasnya.
Lebih lanjut pihaknya tidak mengenal kelompok orang yang menyerang anggotanya, karena penyerangan beraksi begitu cepat dan diketahui mengenakan penutup kepada atau bercadar.
Kelompok penyerang itu juga menggunakan sepeda motor sebanyak lima unit, dan berboncengan.
"Kita sudah lapor ke polisi, dan pihak kepolisian sudah merespon," jelasnya.