Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Giacomo Casanova, Perayu Ulung yang Pernah Dipenjara karena Dituding Nistakan Agama

Casanova mencintai perempuan, bahkan sampai gila. Tapi ia selalu lebih mencintai kebebasan.

DW INDONESIA Via Kompas.com
Giacomo Casanova 

Ia dengan sukses memikat dan mematahkan hati banyak perempuan, baik dari kalangan bangsawan maupun dari strata sosial yang lebih rendah.

Dan karenanya, ia juga menciptakan banyak permusuhan dengan sesama lelaki, utamanya suami para perempuan yang ia jadikan mitra hubungan intim.

Buku History of My Life tetap menjadi sumber inspirasi dan rujukan banyak penulis hingga saat ini.

Bahkan pada tahun 2010, manuskrip asli buku tersebut dijual dengan harga tinggi yaitu 9,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 142 miliar.

Museum Casanova di Venesia

Bagaimanapun, Casanova bukan sekadar perayu ulung.

Ia adalah juga pemikir, penyair, diplomat dan juga mata-mata.

Guna mengenang lelaki berkepribadian eklektik dan kompleks ini, seorang warga Italia yakni Carlo Parodi mendirikan sebuah museum di Palazzo Pesaro Papafaya pada tahun 2018.

Museum tersebut berupaya menampilkan Casanova sebagai orang yang jauh melampaui mitosnya.

Selain itu, museum ini juga memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan di kota Venesia pada abad ke-18 dan menunjukkan apa yang ikut membentuk karakter Casanova.

Tidak ada yang tahu di mana tepatnya Casanova dimakamkan.

Namun falsafah hidupnya tetap menyala hingga saat ini.

Seperti yang pernah dia katakan, "Saya mencintai perempuan, bahkan sampai gila. Tapi saya selalu lebih mencintai kebebasan."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Giacomo Casanova, Jago Menggombali Wanita dan Dipenjara Italia

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved